Mengenal Doodle Art Bersama Kriya Indonesia dan Stabilo
Buku sekolah saya sebagian besar
dari warisan kakak kelas atau beli di pasar buku bekas. Wajar kalau di dalamnya
banyak coretan robot atau tokoh seperti di manga
(komik dari Jepang). Ah ya, saya juga biasanya asal corat-coret di buku saat
bosan mendengar penjelasan guru. Ternyata coretan tersebut bisa disebut doodle.
Seni doodle sendiri sebenarnya
berawal dari sandi yang dikirim oleh tentara Amerika di tahun 1700-an. Mereka
sengaja membuat sandi yang susah dipahami supaya informasi tidak bocor ke
tangan musuh. Sekarang doodle art
semakin berkembang menjadi beragam bentuk. Umumnya doodle dihubungkan dengan
gambar monster karena monster itu bentuknya bebas sesuai imajinasi.
Kalau disuruh menggambar, saya
tidak percaya diri. Malu melihat hasil gambar sendiri. Tapi saya semangat
belajar doodle karena bebas menggambar apa saja tanpa takut jelek. Minggu, 22
Januari 2017, saya dan puluhan blogger belajar nge-doodle di Stasiun Bogor.
Yup, diiringi kereta yang berlalu lalang. Jess… jess… tut… tut…
Cagar Budaya Stasiun Bogor
Kepala DAOP 1, John Robertho |
Sebelum mulai mencorat-coret,
kami disambut Kepala DAOP 1 John Robertho. Beliau senang ada acara menarik
seperti ini. Tidak biasanya stasiun dijadikan tempat workshop doodle. Sekilas beliau mengingatkan supaya selalu
berhati-hati jika melewati palang pintu kereta api. “Dahulukan kereta yang
lewat,” ujar Pak John.
Kereta menjadi moda favorit sebagian
orang yang mencari nafkah di Jakarta hingga muncul istilah “AnKer” alias “Anak
Kereta”. Pekerja yang tinggal di Depok, Tangerang, Bekasi, dan Bogor sangat
terbantu dengan adanya commuter line. Jarak yang jauh bisa ditempuh dalam waktu
singkat menggunakan transportasi tersebut. Harga yang dipatok pun sangat
terjangkau, mulai dari 3000 rupiah. Saya menuju tempat workshop ini juga naik commuter line ke Stasiun Bogor. Karena
lokasi workshop di dalam stasiun,
saya tidak perlu tap out kartu sehingga
perjalanan pergi-pulang hari itu hanya dikenai biaya minimum 3000 rupiah.
Hemat, yay!
Setelah itu kami diajak berkeliling
stasiun sambil mendengar penjelasan dari Hartanto, petugas PT. KAI. Stasiun
Bogor yang terletak di Jl. Nyi Raja Permas No. 1 merupakan cagar budaya yang
dibangun sejak 1872 oleh perusahaan kereta api Belanda. Pantas saja
arsitekturnya bergaya antik khas Eropa. Bangunan ini masih seperti aslinya dan
tidak boleh direnovasi sehingga mengubah bentuk bangunan.
Kami menuju lantai 2 dengan
menaiki anak tangga berbentuk spiral yang terbuat dari kayu jati. Lantai 2
dibiarkan kosong namun tetap terawat kebersihannya. Dindingnya bercat putih
dengan lantai kayu. Terdapat 4 jendela besar dengan kusen kayu jati pula. Di
sisi seberang pintu masuk ada pintu kayu besar menuju ruangan lain. Saya tidak
berani membukanya. *horror*
Prasasti dari marmer tahun 1880
sebagai ucapan selamat atas jasa D.
Marschalk yang memasuki masa pensiun
|
Tangga kayu spiral menuju lantai 2 |
Ruangan di lantai 2 |
Jendela yang menjadi spot foto favorit |
Doodle Workshop with Stabilo and Kriya Indonesia
Setelah puas mengabadikan sisi
lain Stasiun Bogor, kami kembali ke ruangan workshop.
Di sini Pak Ray dari Stabilo mengenalkan lebih dalam produk Stabilo. Selama ini
masyarakat sering salah kaprah menyebut highlighter
dengan istilah Stabilo. Memang merek Stabilo asal Jerman ini sangat terkenal,
terutama produk highlighter, sehingga
orang berpikir Stabilo itu jenis alat tulis, bukan merek. Stabilo sendiri tidak
hanya berupa highlighter. Alat Tulis
Kantor (ATK) seperti pensil 2B untuk mengisi lembar jawaban komputer (LJK),
spidol, whiteboard marker, permanent
marker, pensil warna, juga krayon dimiliki oleh Stabilo. ATK ini tidak
beracun sehingga aman digunakan anak-anak.
"Belanja Stabilo di Lazada ada diskon 10%", kata Ray |
Kabar baiknya, Stabilo bisa
didapatkan di toko online Lazada. Mulai 1 Februari 2017 ada promo diskon 10% untuk minimum pembelian Rp 100.000,- dengan
menggunakan kode voucher: STB5owxxq.
Kode ini bisa dipakai berkali-kali dengan akun Lazada yang berbeda. Satu akun
hanya bisa memakai kode voucher ini sekali saja. Pilih-pilih mau yang Stabilo
yang mana di Lazada…
Doodle workshop hari itu dipandu
oleh @nengtantidoodle yang sudah
melalang buana dengan karya doodle-nya. Ini kedua kalinya saya belajar doodle
bersama beliau. Yang pertama menggunakan media cat acrylic dan daluang. Kali ini memakai Stabilo Pen 68 dan Pen 88
yang berwarna-warni untuk menggambar Stasiun Bogor di masa depan.
Neng Tanti memulai dengan membuat
garis melingkar beberapa kali. Dari situ ia mengembangkannya menjadi gambar
stasiun yang utuh dalam waktu sekitar 5 menit. Bengong? Iya. Hahaha. Beliau
merupakan guru yang ramah dan encouraging
murid-muridnya (baca: kami, blogger yang lebih sering memegang gadget daripada menggambar dengan pen)
untuk mencoba. Boleh menggambar apa saja asal sesuai tema. Jangan takut, doodle
tidak mengharuskan rumput berwarna hijau atau langit berwarna biru. Bebas
sesuai imajinasi.
Doodle Stasiun Bogor versi @nengtantidoodle |
Dalam waktu satu jam kami sibuk
dengan gambar masing-masing. Saya menggambar Stasiun Bogor dengan 3 menara
tinggi. Di atas menara ada simbol bulan dan bintang yang terinspirasi mainan
Sid di rumah. Menara utama sekaligus gerbang masuk bertuliskan W, simbol kata “Welcome”.
Maksudnya mengucapkan selamat datang pada penumpang. Pada dindingnya terdapat
hiasan yang menyerupai wajah tersenyum (tetapi kok jadinya seperti evil smirk, ya?). Di kanan dan kiri
gedung stasiun membentang rel kereta. Lokomotif kereta zaman dahulu dipajang di
depan stasiun sebagai pengingat bentuk kereta masa lalu. Tertulis 1872 pada
badan lokomotif sebagai penanda tahun dibangunnya stasiun ini. Setelah menghias
gedung, saya mulai kekurangan ide mengisi bagian yang kosong. Alhamdulillah, Neng
Tanti membantu memberi perbukitan sambil ngobrol tentang doodle. Tuh kan,
gurunya baik banget jadi tidak khawatir salah menggambar.
Mba Eni fokus banget nge-doodle |
Hore... sudah jadi dan langsung dipasang pigura |
Menjelang tengah hari, gambar
saya selesai dan langsung saya pajang di pigura yang telah disediakan.
Senangnya bisa membawa pulang hasil doodle yang sudah jadi. Saya bersyukur workshop yang diprakarsai Kriya Indonesia
dan bekerja sama dengan Stabilo kali ini diadakan Hari Minggu. Sid bisa bermain
bersama ayahnya sementara saya menikmati me-time
dengan menggambar. Terima kasih ya Pak Suami yang mengerti kebutuhan istri.
FYI, Kriya Indonesia sering mengadakan workshop prakarya seperti doodle dan menjahit. Follow Facebook dan Instagram Kriya Indonesia supaya
tidak ketinggalan info pelatihan menarik berikutnya. Pelatihan seperti ini
gratis, lho. Bisa menambah skill juga
membawa pulang hasil karya sendiri. Kabarnya tim Kriya Indonesia akan tur
keliling Indonesia. Siapa tahu selanjutnya ada di kotamu.
Seru banget!!
ReplyDeleteAku baru mulai belajar corat coret doodling. Asik ternyata ya.
Seru... Bisa bebas berekspresi
Deleteangkat tangan saya kalau soal gambar-gambar Mbak. :). Bagus hasil karya punya Mbak.
ReplyDeleteIseng aja mba ikutan doodle, mencoba satu hal baru
Deletemba bagus banget T_T
ReplyDeleteterus berkarya selalu ya Mba Helen :hug:
Makasih Nyi. Masih butuh perbaikan tapi udah senang mencoba nge-doodle
DeleteWaw waww... apik Mbak. Keluar dari aslinya tp asik ngeliatnya. Aku jadi pingin ngegambar lagi
ReplyDeleteHihihi, ngasal aja bikin stasiun di masa depan
DeleteWah keren bisa nggambar doodle. Bikin doodle itu perlu kreatifitas juga ya dan ketelatenan hehehe. Pengin juga nge doodle :)
ReplyDeleteHmm, Kriya Indonesia bakal mampir ke Surabaya apa gak ya
Deletewaaa seru banget kegiatannya ya.., aku juga suka ngedoodle, pengen ih ikut kapan2. Btw, emang lagi butuh Stabilo nih, meluncur ah ke Lazada...
ReplyDeletePromonya mulai Februari sampai April, mba
DeleteKreatif banget bikin Doodle nya.
ReplyDeleteThank you
Deletejadi itu yg namanya gambar doodle toh!
ReplyDeleteSo, udah pernah nge-doodle sebelumnya?
Deleteaku baru tahu tentang doodle art ternyata dari sandi ya mb dulunya
ReplyDeleteya Allah..tolong hamba yang tidak kreatif ini agar bisa kreatif kaya mba tanti ituuuu
ReplyDeleteseru banget acaranyaaa :D
ReplyDeletekalo bisa ngedoodle di gerbongnya sepertinya seruu :p
biar gerbong kereta jadi warna warni hihi
Menyesal sayabga ikutan, kadang anak ku protes kalau saya pergi melulu. The Next ikutan ahhh ilmu ngedoodle Mak Tanti emang kereen.
ReplyDeleteBagus gambarnya
ReplyDeleteHiikss .. pengen ikut tapi malah harus tugas negara, mba Helena. Asyik banget doodle di stasiun :)
ReplyDeleteAndai di Sby pengen ikutan :D
ReplyDeleteWaaahhh seru banget bisa dapat kesempatan untuk naik ke lantai 2 di bangunan tua-nya stasiun Bogor. Padahal dari jaman kuliah, aku bolak balik stasiun Bogor mulu, tapi belum pernah ngerasain main dan menjelajah sejarahnya.
ReplyDeleteBtw seru banget ada acara beginian mba.
gara2 ikutan nge-doodle, jadi pengin beli warna stabilo pen yg lain
ReplyDeleteBagusss gambarnya. Mirip dengan gambar contoh.
ReplyDeleteBtw itu tangga cocok buat film thriller
DeletesALAM kenal ya tulisan menarik dan inspiratif..sy banyak belajar dari blog ini..silahkan mampir dan sejenak berkomentar di blog dan tulisan saya ini http://charlesemanueld.blogspot.co.id/2017/01/teman-terbaik-membidani-ekspresi-diri.html makasi
ReplyDeleteStasiun bogor selalu ramai kayak cendol seperti stasiun Bekasi. Suamiku sampai nggak berani naik kereta, btw itu gambarnya tjakep bngt. Ajarin dunk mba ngedoodle
ReplyDeletenice post
ReplyDelete