[Mengenal lebih dekat diabetes dan cara CERDIK mencegahnya] Saat masih SMP saya pernah diajak ibu
ke rumah kawannya di sebuah perumahan elit di Surabaya. Rumahnya megah membuat
saya terkagum-kagum saat memasukinya. Sembari menunggu ibu berbincang dengan
kawannya yang seorang pimpinan perusahaan berskala nasional itu, saya
memperhatikan anak si pemilik rumah yang usianya lebih muda dari saya. Anak
tersebut asyik bermain di ruang keluarga yang luas. Lalu ayahnya memanggil dan
mengingatkannya untuk cek gula darah dengan alat yang harus ditusuk ke ujung jari.
Apakah anak itu sakit padahal ia tampak ceria? Di situ pertama kalinya saya
mengetahui penyakit bernama diabetes yang mengancam kesehatan anak-anak maupun
dewasa.
Anak tersebut adalah satu dari sekian
penderita diabetes, tepatnya diabetes tipe 1. Pengobatannya tidaklah murah. Ia
beruntung hidup di keluarga yang berkecukupan untuk membiayai terapinya yang
bisa berlangsung seumur hidup. Diabetes ada di sekitar kita, mungkin tanpa kita
sadari. Menyambut Hari Diabetes Sedunia yang jatuh pada 14 November 2016, mari
kita bahas penyakit tidak menular yang dialami 10 juta orang di Indonesia ini
(IDF Atlas 2015).
Apa itu diabetes?
Diabetes adalah suatu kondisi di mana
kadar gula (glukosa) dalam darah tinggi. Pada kondisi normal, pankreas memproduksi
insulin untuk memecah gula yang dikonsumsi dalam makanan. Karena insulin tidak
ada atau kurang, glukosa dalam darah menjadi tinggi dan dapat menyebabkan komplikasi
seperti stroke, penyakit jantung, gagal ginjal, hingga kebutaan.
Diabetes sendiri ada 2 tipe yaitu:
- Diabetes Tipe 1: Tubuh berhenti
memproduksi insulin karena perusakan sel pankreas yang memproduksi sel insulin
oleh sistem kekebalan tubuh. Umumnya dialami oleh anak-anak atau remaja. Orang
dengan diabetes tipe 1 ini sangat bergantung pada terapi insulin.
Obesitas menjadi salah satu penyebab diabetes (pic: pinterest) - Diabetes Tipe 2: Pankreas masih menghasilkan insulin tetapi tidak sesuai kebutuhan tubuh atau tubuh tidak mampu menggunakan insulin yang tersedia dengan benar. 90% kasus diabetes umumnya tipe 2 ini dan dialami oleh orang dewasa, terutama yang kelebihan berat badan (obesitas). Terapinya dengan obat oral, olahraga, dan diet sehat. Insulin hanya diberikan jika obat oral tidak dapat mengontrol kadar gula darah. Kabar baiknya, 80% diabetes tipe 2 dapat dicegah atau ditunda. Caranya? Simak terus artikel ini ya.
Apa ciri-ciri penderita diabetes?
Perhatikan gejala-gejala umum di bawah
ini yang diduga diabetes tipe 2:
- Penglihatan kabur dan lensa mata membengkak
- Buang air kecil lebih sering dari sebelumnya sehingga mudah haus
- Mudah lapar dan makan lebih banyak dari biasanya
- Berat badan turun meski nafsu makan baik
- Luka pada tubuh sulit untuk sembuh, infeksi pada kulit, kandung kemih atau gusi, dan gata-gatal di daerah genital
- Kesemutan di tangan dan kaki
pic: beatdiabetes |
Bila mengalami hal-hal tersebut,
baiknya segera lakukan skrining. Lebih bagus lagi apabila setahun sekali rutin
melakukan medical check-up. Tes yang akurat untuk mengetahui kadar gula darah
yaitu dengan pemeriksaan pemeriksaan glukosa darah dari pembuluh darah vena
yang bisa dilakukan saat berpuasa/gula darah puasa (tidak makan dan minum
kecuali air mineral selama 8-10 jam) atau tes sewaktu/gula darah sewaktu (tanpa
berpuasa). Bila hasilnya berikut ini maka orang tersebut positif mengalami diabetes:
- Kadar glukosa plasma sewaktu >= 200 mg/dL
- Kadar glukosa plasma puasa >= 126 mg/dL
- Pemeriksaan HbA1C >= 6.5%
Ada kondisi di
mana angka hasil tes di atas normal dan hampir mendekati batas diabetes, hal
ini disebut pradiabetes. Kondisi ini perlu dicermati karena sangat berisiko
terkena diabetes di tahun mendatang bila tidak ada menjalani pola hidup sehat.
Siapa yang rawan mengalami diabetes?
Sayangnya jawaban
atas pertanyaan tersebut kurang mengenakkan. Siapapun dapat terkena diabetes
meski ada beberapa orang yang berisiko lebih tinggi karena faktor:
- Riwayat keluarga. Bila orang tua atau saudara kandung menderita diabetes tipe 2, risiko diabetes meningkat.
- Usia di atas 40 tahun memiliki risiko lebih tinggi. Hal ini mungkin karena aktivitas fisik yang menurun.
- Obesitas. Yup, kegemukan menjadi sumber penyakit apabila kurang beraktivitas fisik meski bukan berarti orang kurus bebas risiko diabetes.
- Diet yang tidak sehat karena terlalu banyak kalori, lemak jenuh, gula, dan rendah serat.
- Tekanan darah tinggi atau tingkat lipid yang tinggi
- Diabetes gestasional
Ibu hamil berisiko mengalami diabetes gestasional (pic: bestdentistnews) |
Ibu
hamil juga bisa mengalami diabetes sementara yang disebut diabetes gestasional. Bila di suatu
kehamilan ia memiliki diabetes gestasional, pada kehamilan berikutnya ibu
berisiko tinggi mengalaminya kembali. Meskipun setelah melahirkan kadar gula
darahnya menjadi normal, di kemudian hari ibu tersebut rawan mengalami diabetes
tipe 2. Pun anak yang dilahirkan berisiko mengidap diabetes tipe 2 saat dewasa.
Beberapa faktor yang menyebabkan ibu
hamil berisiko mengalami diabetes gestasional adalah:
- Usia lebih tua dari 25 tahun
- Kelebihan berat badan sebelum kehamilan
- Riwayat keluarga diabetes
- Riwayat kadar glukosa darah meningkat
- Episode aborsi berulang atau lahir mati
- Riwayat melahirkan bayi besar (lebih dari 4 kg)
- Mengalami sindrom ovarium polikistik (gangguan keseimbangan kadar hormonal yang memproduksi hormon laki-laki secara berlebihan)
Selain faktor-faktor di atas, gaya
hidup yang kurang gerak, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular lainnya
menambah risiko ibu hamil mengidap diabetes gestasional. Untuk mencegahnya,
alangkah baiknya ibu segera melakukan skrining diabetes saat hamil.
415 juta jiwa penduduk di dunia mengalami
diabetes, 10 juta diantaranya ada di Indonesia. Diabetes dengan komplikasi
menjadi penyebab kematian tertinggi nomor 3 di Indonesia setelah stroke dan penyakit
jantung koroner (SRS 2014). Sederet fakta dalam angka mengenai diabetes membuat
saya bergidik ngeri. 2/3 pengidapnya di Indonesia tidak sadar dirinya memiliki
diabetes hingga akhirnya berujung ke komplikasi dan sudah terlambat mendapatkan
pengobatan.
Harapan itu masih ada
Penyakit ini dapat dicegah, terutama
untuk diabetes tipe 2. Bagi orang dengan diabetes pun dapat tetap hidup sehat
asalkan konsisten terapi obat, diet sehat, dan beraktivitas fisik. Dalam blogger gathering yang diadakan Sun Life
Financial Indonesia pada awal Oktober 2016 lalu di XXI Club, Plaza Indonesia,
penjabaran apa dan bagaimana mencegah, mengobati, serta melawan diabetes
dijabarkan dengan apik oleh dr. Lily S
Sulistyowati, MM, selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Tidak Menular Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI. dr. Lily memberikan resep CERDIK untuk hidup
yang lebih sehat.
C
= Cek kesehatan. Periksa berat badan, tensi darah, gula darah, dan kolesterol
secara teratur. Kalau baju kesempitan itu artinya perlu diet.
E
= Enyahkan asap rokok dan jangan merokok (juga hindari minuman beralkohol)
R
= Rajin melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari selama 5 hari dalam
seminggu. Aktivitas ini termasuk berolahraga, membersihkan rumah, juga jalan
kaki keliling pusat perbelanjaan sambil cuci mata (tapi jangan terlalu lama di
food court ya).
D
= Diet yang seimbang dengan mengonsumsi makanan sehat dan gizi seimbang.
Konsumsi buah dan sayur tiap hari. Batasi konsumsi dengan rumus 5-4-1 yaitu 5 sdm lemak/minyak goreng, 4 sdm gula, dan 1 sdt peres garam dalam sehari.
I
= Istirahat yang cukup.
K
= Kelola stres dengan baik dan benar
Dalam kesempatan ini hadir pula Guru Besar Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Prof.
Sidartawan Soegondo, MD, PdP, F.A.C.E. Beliau memiliki riwayat keluarga dengan
diabetes. Hal ini membuat Prof. Sidartawan benar-benar menjaga kesehatan supaya
terhindar dari penyakit tersebut. Berkali-kali beliau menyebutkan “Sweet is not
only sweet”. Mengapa harus makan yang manis-manis? Saat kita makan sesuatu yang
manis, misalnya permen, akan timbul keinginan untuk makan dan minum yang manis
lagi.
Prof. Sidartawan menjelaskan bahaya diabetes |
Pola hidup sehat (pic: besthealthmag) |
Salah satu
efek dari komplikasi diabetes dapat menyumbat pembuluh darah sehingga jari
menjadi hitam dan tidak bisa kembali semula. Beliau mengibaratkan kayu yang
telah menjadi arang tidak bisa menjadi kayu lagi. Maka dari itu nilai risiko
gaya hidup masing-masing. Perhatikan total karbohidrat dari tiap makanan yang
dikonsumsi, bukan sumbernya. Makan nasi dengan bakwan jagung dan kentang goreng
jelas itu terlalu banyak karbo. Akan tetapi bukan artinya hanya makan buah dan
sayur, imbangi pula dengan protein. Boleh saja sesekali makan permen, es krim,
atau kue sebagai “obat kangen”.
Mengobati
diabetes tidaklah murah. Tes HbA1C sebaiknya
dilakukan setiap 3 bulan untuk melihat hasil terapi dan rencana perubahan
terapi. Kalau hasilnya masih tinggi, bisa cek kadar gula darah setiap bulan.
Lengkapi dengan Proteksi Diri
Setelah
mengenal lebih dekat bahaya diabetes dan cara pencegahan maupun pengobatannya,
ada baiknya kita melengkapi diri dengan asuransi atas kejadian yang tak
diinginkan. PT. Sun Life Financial Indonesia (Sun Life) sebagai penyedia
asuransi terkemuka yang telah 21 tahun berada di Indonesia memiliki beberapa
pilihan produk asuransi jiwa seperti:
- Term Life
- Asuransi Sun Prima Protector
- Asuransi Sun Pusaka Prima
- Asuransi Brilliance Hasanah Maxima
Sun Life
memahami pentingnya awareness
mengenai bahaya diabetes sehingga mengadakan blogger gathering ini.
Harapannya blogger dapat menyambung lidah informasi ini supaya semakin banyak
yang teredukasi akan penyakit diabetes.
Life's brighter under the sun (pic: Sun Life) |
Sun Life
memiliki Corporate Social Responsibility
(CSR) yang disebut Sun Bright dengan 3 core
meliputi: pendidikan, kesehatan, dan kemanusian. Program-program yang
dijalankan antara lain: pengadaan sanitasi dan kebersihan sekolah, game board untuk pelajar tingkat SD,
juga pelatihan keuangan di kampus dan bagi pekerja untuk membantu keluarga Indonesia
mencapai kesejahteraan finansial.
Informasi lebih lanjut mengenai Sun
Life dapat diakses di www.sunlife.co.id
atau melalui Pusat Layanan Nasabah no. telpon 1 500786 (1 500SUN), Fax (021)
2966 9806, dan E-mail: sli_care@sunlife.com.
Lomba
Penulisan Blogger Hari Kesehatan Sedunia 2016: Cegah, Obati, Lawan Diabetes
Acara talkshow Diabetes kemarin kita jadi banyak ilmu ya. Papaku meninggal juga karena diabetes. Aku skrg jadi mawas diri.
ReplyDeleteInnalillahi wa inna ilaihi rojiun. Punya riwayat keluarga diabetes memang lebih ekstra menjaga pola hidup sehat
DeleteSemoga diabetesnya bisa hilang. amin.
ReplyDeletePakai CERDIK ya
DeleteWah beneran kudu CERDIK niy, tapi kadang masih susah untuk dijalaniya. Apalagi untuk mengecek, takuuut!!
ReplyDeleteSemoga kita semua dijauhkan dari berbagai penyakit yaa..
Sebaiknya cek rutin, Teh. Buat kesehatan kita juga. Amin.
DeleteSekarang usia muda pun bisa kena diabetes ya mba. Benar2 sillet killer nih
ReplyDeleteIya karena gaya hidup yang overweight itu mba
DeleteOoh meski nafsu makan baik tapi berat badan turun ya. Duh ngeri juga, apalagi aku nggak pernah olah raga nih.
ReplyDeleteMba Lianny masak melulu nih, hihi
DeleteHallo admin,
ReplyDeletesaya perwakilan Digital Agency.Saya merasa tertarik dengan postingan anda. Jadi, saya tertarik untuk memasang sponsored post di blog anda (helenamantra.com) Jika anda tertarik maka mohon hubungi saya rainnisa1993@gmail.com , atau boleh saya tau alamat email mas/ mba ?
much thanks :)
Rain
Sudah via e-mail ya. Terima kasih.
DeleteSaya juga memiliki riwayat diabetes. Ayah saya menderita diabetes.
ReplyDeleteSemoga sehat-sehat ya bu dokter
DeleteDiabetes ini selain penyakit turunan bisa jadi karena pola makan sih yang manis" hikssss
ReplyDeleteJalan-jalan yuk supaya perbanyak aktivitas fisik. Tapi bawa air minum sendiri ya supaya ga tergoda minum yang manis
DeleteCiri-ciri penderita diabetes buat aku takut mba helena... harus segera periksa nih yaaa
ReplyDeleteIya mba Endah, sehat-sehat yaa
Deletetalkshow kemaren emang jadi ngebuka mata banget ya mba..saya juga punya turunan diabetes ini harus jaga pola hidup
ReplyDeletePara peserta khusyuk nyimak sambil mikir risiko gaya hidup masing-masing
DeleteHuhuhu, karena punya sejarah diabet, sekarang memang sedikit hati-hati, terutama untuk tidak terlalu stress berkepanjangan, rutin untuk naik sepeda atau jalan kaki, minimal biar aktif aja. Meski berat badan ga kunjung turun #eh #malahcurhat
ReplyDeleteMba Ipeh selalu ceria gitu. Hihi...
DeletePola hidup sehat ya, kuncinya 😊
ReplyDeleteKadang worry kg krn aku suka camilan yg manis2..
Dikurangi sedikit-sedikit yaa *saya juga*
DeleteWhat? itu ciri-cirinya kok saya banget :(
ReplyDeleteKecuali yang berat badan. Duhhh mesti benerin pola hidup nih
Mari lebih CERDIK dan ingat rumus 5-4-1 :D
Deletepengin cek kadar gula, gak sempet muluuuu
ReplyDeleteIh kamu kan punya riwayat keluarga diabetes. Jaga kesehatan yaa
Deletenah, aku nih kerjaannya duduk terus di depan komputer, mesti lebih aware lagi :)
ReplyDelete30 menit sekali ambil minum, ke kamar mandi, atau gerak yang lain mba
DeleteAsyik banget bisa ikut talk show semacam ini. Bisa dapat banyak ilmu dan artikel blog yang tak hanya sangat bermanfaat, tapi edukatif sekali
ReplyDeleteAlhamdulillah. Sekarang tinggal mengaplikasikan gaya hidup sehat
DeleteGaya hidup juga bisa jd pemicu diabetes yaa. Bismillah moga aku konsisten perbaiki gaya hidup.
ReplyDeleteMakin ke sini gaya hidup masyarakat kurang sehat. Terlena (((TERLENA))) kemajuan teknologi.
DeleteDetail banget mbak infonyah. heee... Kudu bener2 jaga pola dan atur makanan secara seimbang ya mbak. pola makanan yg berlebih kan juga ga baik efeknya.
ReplyDeleteIya, makan pun harus dibatasi
DeleteHelena, keren euy postingannya. Bunda bikin at the last moment on 1 Nov., Hiks..md2an masuk...
ReplyDeleteSama, bunda. Hihihi...
DeleteDuh, usia muda pun bisa kena resiko diabetes, ya... Harus menjaga pola hidup dengan baik supaya bisa sehat terus.
ReplyDeleteDiabetes tipe 1 bisa menyerang anak-anak dan remaja. Kalau tipe 2 pasiennya dewasa
DeleteMemang nih sekarang, gak hanya karena faktor keturunan tapi krn pola hidup yang gak sehat. Mama saya jg saat terkena diabetes karena terlalu banyak makan dan gerak kurang, pdhal gak ada yg pernah sakit diabetes dr keluarganya. Belajar dr mama, saya skrg ngatur makan juga walau kdg2 ngaku, suka bablas sm yg manis2
ReplyDeleteSemoga mamanya sehat-sehat ya, bisa jaga pola makan :)
Deletehidup sehat menjadi sebuah kenyamanan tersendiri untuk sekarang dan yang akan datang.
ReplyDeleteHindari diabetes.
ReplyDeleteDiabetes jadi penyakit yang aku takutin banget akhir-akhir ini soalnya kalo udah kena susah jadinya kalau mau promil. Makanya mulai sekarang aware banget sama hidup sehat.
ReplyDeleteSemoga sukses promilnya yaa :)
DeleteSelamat untuk tulisan keren ini ya mbak :)
ReplyDeletewah terima kasih yaa
DeleteKomplit pembahasannya..selamat utk kemenangannya y..semoga menjadi inapirasi bagi yg membacanya
ReplyDeleteselamat juga siti, kamu hebat banget deh juara 1
Deleteinfonya lengkappp, bs jadi referensi kapan aja nih :)
ReplyDeleteMakasih ya Mba Prita. Semoga berguna
DeleteTerima kasih infonya Mbak, mantap banget ulasannya jadi ngerti kita, dan enak bacanya.
ReplyDeletealhamdulillah, sama-sama
Delete