[Event] IPMI Trend Show 2017 (8-11 November 2016)

IPMI Trend Show 2017

Fashion, atau dalam bahasa Indonesia disebut mode, erat kaitannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Industri mode melibatkan banyak pihak dari hulu ke hilir mulai proses produksi bahan, perancangan mode, penjahitan, hingga distribusi ke tangan konsumen. Industri ini membuka lapangan kerja bagi banyak orang. Designer yang berkecimpung pun banyak. Mereka ini saling bersaing menciptakan karya-karya yang unik dan memiliki pesan tertentu. Namun, kali ini para perancang mode bekerja sama menghadirkan IPMI Trend Show 2017 untuk menginspirasi dunia mode Indonesia.

 

Acara yang berlangsung selama 8-11 November 2016 di The Hall, Senayan City, Jakarta ini memasuki tahun ke-30. Suatu hal yang patut diapresiasi mengingat konsistensi Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) mengadakan acara tersebut tiap tahun.

Tahun ini IPMI mengangkat tema “Cinta”. Ketua Penyelenggara IPMI Trend Show 2017 Tri Handoko mengutarakan makna dibalik tema tersebut. Para perancang mode menampilkan karyanya sebagai bentuk rasa cinta atas profesi yang dijalani. Cinta juga nampak pada kerja sama para anggota IPMI sehingga acara ini bisa dilaksanakan secara terus menerus setiap tahunnya. 

Sjamsidar Isa, Ketua Dewan Pengurus IPMI, berpesan agar benar-benar mengangkat industri mode Indonesia karena ini tanggung jawab bersama, bukan hanya anggota IPMI. Beliau senang melihat perkembangan konsumen Indonesia yang bangga memakai hasil rancangan dalam negeri, contohnya batik yang dipakai dalam berbagai acara.

 

Ki-ka: Dian Asmarani (Group Brand Manager PAC Martha Tilaar), Aida Nurmala (CEO Studio One), Sjamsidar Isa (Ketua Dewan Pengurus IPMI), Triawan Munaf (Kepala BE Kraf Indonesia), Tri Handoko (Ketua Penyelenggara IPMI Trend Show 2017)

Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BE Kraf) juga turut mendukung IPMI Trend Show 2017. Fashion masuk dalam salah satu dari 16 subsektor ekonomi kreatif yang berada di bawah naungan BE Kraf. Kepala BE Kraf Triawan Munaf menyempatkan diri hadir dalam press conference ini sebagai bentuk dukungan majunya industri kreatif mode di Indonesia. Beliau berharap hal ini dapat memajukan perekonomian Indonesia.

Acara ini terbagi menjadi 2 venue, White Cube dan Mini Runway. Di White Cube akan tampil busana rancangan Era Soekamto, Mel Ahyar, Danny Sariadi, Stella Risa, Yongki Budisutisna, Yogie Pratama, Tri Handoko, dan Andras Odang. Sedangkan pada Mini Runway menghadirkan rancangan karya Ghea Panggabean, Tuty Cholid, Barli Asmara, Widhimulia, Votum, Hian Tjen, Carmanita, dan Denny Wirawan.

Seluruh rangkaian acara berlangsung di The Hall Senayan City, lantai 8. Sebagai mal, Senayan City memiliki kewajiban memajukan industri mode di Indonesia, salah satunya mendukung acara IPMI Trend Show ini. Marketing Director Senayan City Halina berharap hasil karya perancang lokal semakin banyak ditampilkan di pusat perbelanjaan.

Fashion show kurang lengkap tanpa lightning dan sound system yang mendukung. Studio One dipercaya sebagai mitra IPMI sejak pertama kali acara ini digelar. Selain itu fashion dan beauty erat kaitannya. Maka, urusan make-up dan hair-do seluruhnya ditangani oleh tim PAC Martha Tilaar.

Selain menikmati karya perancang lokal, pengunjung juga bisa mengikuti ASUS-Microsoft “Tech Fashion”, Fashion Illustration Competition yang hadiahnya ASUS Zenbook UX390 dan ASUS Transformer Pro T303 yang harganya @Rp 19.299.000,-. Ada juga voucher MAP @Rp 500.000,- untuk 8 finalis. WOW!!!  *mata melotot, mulut melongo* Andai saya jago membuat ilustrasi langsung deh ikutan.

ASUS sebagai sponsor acara ini memang engga tanggung-tanggung memberi hadiah. Head of Public Relations and E-Marketing Muhammad Firman menjelaskan kedua produk ASUS sebagai hadiah utama ini punya spesifikasi yang cocok untuk para designer.

UPDATE: Periode lomba diperpanjang hingga 18 November 2016.

Mbak Astin naksir ASUS ZenBook 3

ASUS Zenbook UX390 atau disebut juga ASUS ZenBook 3 ini super tipis! Meski tipis tapi tangguh lho. Baterainya tahan seharian. Kalau habis, nge-chargenya juga cepat. Cocok buat pengguna dengan mobilitas tinggi. Suara yang dihasilkan jernih, tanpa speaker tambahan tetap oke. Ada 3 warna yaitu rose gold, royal blue, dan quartz grey.

ASUS Transformer 3 Pro T303 juga tidak kalah menarik spesifikasinya. Desain luarnya tangguh karena terbuat dari premium-grade metal. Layarnya jernih dan detail, pas untuk membuat ilustrasi atau sketch. Ada stylus-nya juga. Grafis yang tajam cocok buat gamers. Selain itu untuk presentasi makin mudah, langsung sambungkan ke LCD proyektor. 

Saya mau bawa pulang Transformer ini aja deh (pic: Mba Astin)

Kalau diberi hadiah, saya jadi bingung pilihnya. Mau ASUS ZenBook 3 yang super ringan atau ASUS Transformer 3 yang nampak kokoh dan memudahkan untuk membuat sketch dengan ASUS pen. Kalau kamu, pilih mana?