Cara Potong Rambut Anak Tanpa Rewel

Pakai peci setelah potong rambut (dok. pri)

Sid punya julukan baru setelah lebaran. Ia dipanggil Ipin karena kepalanya gundul seperti tokoh kartun Upin & Ipin. Ia mudah keringatan sehingga kulit kepalanya bentol-bentol merah kena biang keringat. Waktu mudik lebaran kami memutuskan untuk mencukur rambutnya sampai pelontos. 

Cukur rambut anak aktif tak semudah saat ia bayi. Teringat cerita seorang ibu harus memegang erat si anak saat  cukur rambut di barber shop.  Anak itu menangis dan berontak. Ngeri juga kalau salah potong, kan. Lalu bagaimana supaya bisa memotong rambut anak tanpa rewel?

Ada beberapa cara yang bisa dicoba berikut ini:

1. Alihkan perhatian
Anak akan merasa terganggu dengan kepala yang dipegang-pegang. Untuk itu alihkan perhatiannya dengan memberi mainan kesukaannya. Pilih mainan yang membuatnya tenang. Saya pernah menjumpai buku cerita anak di barber shop. Ada pula salon yang menyediakan kursi berbentuk mobil-mobilan. 

Salon khusus anak (dok. flickr)

Baca juga: Bermain sambil belajar tentang Idul Adha
 

2. Bertahap
Anak yang aktif sulit untuk terlalu lama duduk tenang. Ia terbiasa bergerak kesana kemari. Potong rambut biasanya memakan waktu sekitar 20-30 menit. Anak akan mudah bosan harus menunggu selama itu. Potong rambut anak secara bertahap. Pagi hari potong sebelah kanan, lanjut siang hari potong sebelah kiri. Hihihi…engga apa-apa deh rambut tidak rata sementara.

3. Lakukan oleh orang yang dikenal
Terkadang anak rewel karena merasa tidak aman dengan orang yang akan menggunting rambutnya. Ia risih saat rambutnya dipegang oleh orang asing. That’s a good alarm, waspada terhadap orang asing. So, potong rambut bisa dilakukan oleh orang yang dekat dengan anak. Bisa orang tua atau keluarga yang sering bertemu. Kalau ke salon, pilih salon langganan orang tua dan kenalkan pada anak. 

How do I look? (dok. pinterest)

4. Beri contoh
Masih berhubungan dengan poin 3. Ajak anak saat orang tua ke salon. Anak akan memperhatikan bahwa mencukur rambut itu hal biasa dan aman dilakukan.

5. Beri pengertian
Ada juga anak yang rewel karena takut dengan gunting dan alat cukur. Di rumah, ibu melarang si anak memegang gunting. Tapi ini malah gunting begitu dekat dengan kepalanya. Beri pengertian bahwa cukur rambut ini untuk kebersihan dan kerapiannya. Tukang cukurnya (atau hair-stylist?) telah terlatih menggunakan gunting sehingga aman untuk dipakai. Memotong rambut itu cepat dan tidak menyakitkan, kok. 

Takut kena gunting (dok. rd)

Baca juga: Menerapkan pendidikan budi pekerti di sekolah

6. Saat tidur
Kalau anak masih merasa tidak aman dan nyaman untuk dicukur rambutnya, lakukan saat ia tidur. Tunggu ia tidur nyenyak dan potonglah secara bertahap.

Bobo pules kelamaan antri di salon (dok. abcnews)

 

Bagaimana dengan Sid? Cara apa yang kami tempuh sehingga sukses memotong rambutnya tanpa rewel?

Si gundul (dok. pribadi)

Saya menyadari Sid merasa tidak nyaman bila dipegang oleh orang asing. Gunting rambut di barber shop yang baru ia jumpai akan membuatnya takut. Oleh karena itu, kakek dan ayah Sid yang mencukur rambutnya. Ia penasaran dengan kedua lelaki yang berada di belakangnya.

Saya bertugas memegang cermin supaya Sid bisa melihat apa yang terjadi dengan kepalanya. Beberapa kali ia menengok berusaha melihat langsung. Untuk mengalihkan perhatian, saya beri mainan kesukaannya hingga ia tak peduli lagi dengan rambut yang rontok.

Suka main roda skateboard (dok. pribadi)

Prosesnya dibuat dua tahap, saat pagi dan sore. Ia tidak bisa berlama-lama duduk manis. Ketika ia mulai bosan, kami hentikan dulu potong rambutnya. Alhamdulillah sukses juga mencukur rambut si Ipin, eh Sid.

Punya pengalaman dengan memotong rambut anak? Ada kiat-kiat khusus supaya anak tetap tenang? Bagi ceritamu di kolom komentar ya. Thank you!