[Tips Mudik Bersama Anak] Lebaran sebentar lagi. Yes, tahun ini berasa kangen kampung halaman karena merantau. Tahun lalu di rumah saja jadi tidak repot dengan budaya mudik ini. Setelah pilih jadwal, hunting tiket sebelum harga melambung tinggi, saatnya persiapan mudik. Sebenarnya kalau cuma mudik sendiri mungkin hanya berpikir bawa oleh-oleh apa untuk orang rumah. Berhubung sekarang ada anak bayi unyu-unyu, persiapan mudik pun lebih berwarna (baca: riweuh).
Apa saja yang perlu dipersiapkan
supaya mudik aman dan nyaman bersama anak?
1. Pilih waktu perjalanan saat jam anak tidur
source: Pixabay |
Dari awal hunting tiket pilih
waktu di mana anak biasa tidur supaya saat perjalanan dia tidur dengan nyenyak.
Usahakan anak tidak tidur sebelum berangkat jadi saat perjalanan ia tertidur.
2. Pakai pakaian yang nyaman
Tip ini berlaku untuk anak dan
orang tua. Anak bisa rewel kalau kepanasan maka pakaikan kaos yang menyerap
keringat. Siapkan selalu jaket untuk berjaga-jaga bila udara dingin. Orang tua
juga menggunakan pakaian yang nyaman supaya bisa menjaga anak, tidak ribet
dengan pakaiannya sendiri J
Baca juga: Memilih Busana Muslim yang Busui-Friendly
3. Bawa baju ganti, popok, tisu basah, dan minyak telon
Setiap bepergian dengan anak
meski hanya 1 jam, saya selalu membawakan baju ganti lengkap (dalaman, kaos
nyaman, dan celana). Si kecil yang sangat aktif mudah berkeringat. Terkadang
juga bajunya ketumpahan makanan atau basah. Sediakan popok 3 pcs atau kalau newborn yang
sering pup butuh lebih banyak. Tisu basah dan minyak telon juga wajib dibawa.
Anak yang sudah sukses toilet training sebaiknya tetap dipakaikan popok untuk
berjaga-jaga bila kesulitan mencari toilet.
4. Bawa makanan dan cemilan sesuai jadwal MP-ASI
Source: Pixabay |
Bayi yang belum MP-ASI lebih
mudah dibawa bepergian, tidak perlu menyiapkan makanan untuknya. Stok makanan
untuk ibunya saja yang banyak, hehe.
Usia 6-12 bulan bayi masih belajar
makan maka persiapkan MP-ASI yang mudah seperti pisang (langsung kerok dan
makan). Kalau telaten membawa cooler box/ cooler bag, bisa juga membuat puree
alpukat, pepaya, dll. Perhatikan pula ketersediaan bahan makanan di tempat
tujuan. Kalau bisa beli di sana, tidak perlu membawa dari rumah. Bawa saja alat
untuk mengolah MP-ASI seperti panci kecil untuk mengukus (atau pakai slow cooker),
alat makan bayi, dan celemek/bips. Btw, saya pro homemade MP-ASI ya. Sid pernah
makan biskuit dan bubur bayi instan tapi tidak terlalu suka (ujung-ujungnya
saya juga yang habiskan).
Anak usia 12 bulan ke atas sudah
makan makanan keluarga sehingga lebih mudah dalam memilih makanan. Saya masih
membawa bekal tiap mengajak Sid pergi untuk berjaga-jaga bila susah menemukan
makanan yang tidak pedas. Selain itu dengan memasak sendiri bisa mengontrol
bahan-bahan yang digunakan (no vetsin, less sugar and salt).
5. Bawa mainan dan buku cerita
Selama perjalanan bisa diisi
dengan bermain, membaca buku, mewarnai, dan aktivitas yang anak suka. Biasanya
senjata dari orang tua adalah bermain game atau menonton video melalui gadget.
Tapi saya kurang sreg dengan ini. Melihat Sid yang tiap hari maunya nonton Chu
Chu TV membuat saya sembunyi-sembunyi memakai smartphone. Sebagai pengganti,
mudik kali ini saya bawakan buku cerita kesukaannya. Kalau masih bosan? Coba buat
kuis tentang keluarga yang akan dikunjungi atau hal yang dijumpai di
perjalanan.
Baca juga: Buku Bayi 1 Tahun Pertama
6. Berlatih
Weits, kok seperti ujian pakai
latihan? Hihihi… Maksudnya, sebelum mudik si anak sudah diberi pengertian
tentang gambaran perjalanan yang akan ditempuh. Kalau mudik dengan kereta tapi
si anak belum pernah naik kereta, coba dulu dengan naik Commuter Line. Biasakan
anak dengan suasana transportasi umum yang ramai. Ada anak yang cuek saja di
tengah keramaian, ada pula yang merasa insecure di tempat umum.
Baca juga: Naik Transjakarta dengan Bayi
7. Tenang
Meski sudah menyiapkan ini itu,
ada kalanya anak menjadi rewel karena mengantuk, lapar, atau hal lain. Untuk
menenangkan anak, orang tua harus menenangkan diri sendiri dahulu. Keep calm
and don’t panic.
source: Pixabay |
Asli deg-degan membayangkan mudik
berdua bersama Sid. Dengan 7 tips mudik bersama anak di atas, saya menjadi lebih
tenang dan siap lahir batin mudik. Anyway, setelah sampai di tujuan ajaklah
anak beristirahat yang cukup. Lakukan pijat bayi atau bawa ke baby spa supaya
pegal-pegal selama perjalanan hilang dan anak kembali ceria.
Selamat bersiap berkumpul bersama
keluarga! Semoga tips ini bermanfaat.
***
Alhamdulillah mudik berdua dengan
Sid berlangsung lancar jaya. Kami naik pesawat pagi, sesuai jam tidur Sid. Saat
dia bosan menunggu panggilan boarding, saya berikan buku favoritnya. Sebenarnya
ada arena bermain di ruang tunggu tetapi ramai dan khawatir tidak terdengar
pengumuman boarding. Sejak take-off sampai landing dilanjutkan naik bis, ia tidur nyenyak. Whaaa saya terkejut sekaligus senang. Bayangan ia
rewel minta jalan di sepanjang lorong pesawat tidak terjadi. Alhamdulillah.
Mudik dengan baby emang persiapannya kudu komplit, banyak yang mesti disiapkan. Hepi mudik yaaa :)
ReplyDeleteBetul...udah kayak pindahan rumah, heheh
DeleteWaaah thanks tipsnya. Mau aku praktekkan saat lebaran bsk. Aku sempet panik apa aja ya nanti persiapannya. Soalnya anakku itu gak bisa diem sama sekali :)
ReplyDeleteSama-sama. Sid juga maunya muter terus karena belajar jalan. Syukurlah aman di perjalanan.
DeleteAsyeeeek dah nyampe Gresik ya?
ReplyDeleteDulu pernah balik dari Sby ke Jkt sendirian sama Maxy naik pesawat, trus Maxynya rewel, nangis mulu kalau nenennya lepas huhuhu. Mungkin krn suasana hati emaknya pengaruh kali ya...
Ngefek lho kalau ibunya panik, si anak juga susah tenang. Memang harus tenang dulu sebelum menenangkan orang lain.
Deletewah...mudik ke gresik ya mbak
ReplyDeletemampir dong ke surabaya
saya udah berlalu kerempongan ngurusi anak kecil mbak
sekarang bayi2 saya udah mahasiswa...
tapi masih bs ngerasain deh gimana repotnya bawa anak kecil kalo mudik
selamat menikmati mudik ya mbak
Makasih. Mau ke Surabaya tapi masih males lihat macetnya tol. Orang-orang lagi sibuk habisin THR, hehe
Delete