Seperti mimpi, mendadak ada free-short-most wanted-trip to Borneo! Sekitar 5 jam transit di sana, aku ga membuang waktu cuma bengong di bandara. Mari berkeliling kota!
|
Ukiran khas Dayak ada di mana-mana (Sepinggan Airport) |
Hey wait, ini pertama kalinya ke Borneo. Nyasar itu pasti. Mau kemana? Ga tau. Eureka! matur nuwun sanget dateng
CouchSurfing yang mempertemukanku dg CS member di Balikpapan, namanya Mbak Hikmah. She should be tourism ambassador of East Borneo. She told me a lot about Balikpapan. Culture, food, places, weather, tra la la..so much to talk about.
|
with Mbak Hikmah, CS member from Balikpapan |
FYI Balikpapan ada di Kalimantan Timur. Dekat dari Samarinda dan daerah-daerah sekitar sini banyak untuk pertambangan.
Kalau mau ke Balikpapan bisa via darat, laut, dan udara. Bandara Sepinggan tidak terlalu besar namun termasuk bandara internasional. Letaknya di selatan kota. Saat ini sedang ada renovasi untuk perluasan bandara. Akses ke kota sangat mudah. Jalan sebentar keluar bandara sudah ada angkot. Cukup membayar 3 ribu rupiah. Kalau mau naik kapal bisa ke pelabuhan Semayang, dekat perumahan pertamina.
|
Sepinggan Airport |
|
Semayang Harbor |
City explore dimulai. Nikolas selalu di tangan buat jepret sana-sini sementara mba Hikmah nyetir dg santai sambil beri penjelasan tentang Balikpapan. Oh..harusnya direkam supaya bisa aku tulis lengkap di blog ini.
Udara (cukup) panas, jalanan lenggang (meski hari kerja juga tidak terlalu macet), kota yang rapi dan bersih, oh perfekt! Kontur tanah yang berbukit-bukit bikin aku was-was takut motornya ga kuat trus mundur. Mba Hikmah menenangkanku, beliau sudah biasa mendaki gunung melewati lembah (sounds like Ninja Hatori)
Jl. Sudirman ini panjaaang dan penuh perkantoran. Memang tata kotanya dibuat seperti ini. Ada daerah perumahan, perkantoran, ada juga yang masih hijau dan alami. Hotel-hotel bertebaran, dari yang budget sampe boutique hotel. Mobil mewah juga mulai sering dijumpai di jalanan.
Biaya hidup, terutama makan, tergolong cukup tinggi dibanding di Jawa. Nasi dan ayam di warung biasa sekitar Rp 20.000,-, hmm si ayam jual mahal di sini. Mentang-mentang penduduk sini pada tajir dapat duit dari jualan minyaaak... Umumnya sarapan di sini pakai nasi kuning, nasi campur, nasi pecel, atau lontong sayur. Nasi kuning di sini lebih lembek dibanding naskun di Palu, Sulteng. Toppingnya ada bihun, tempe orek, telur bumbu bali, eh aku juga masih nambah gorengan hehe.. (ga tau bayar berapa buat yang ini, ditraktir mbak Hikmah ^^ thanks!)
Sepanjang pinggiran timur Balikpapan ada Pantai Melawai. Kalo balik lagi ke sini harus icip icip air lautnya nih.
|
Pantai Melawai sedang surut |
Coba deh masuk ke komplek pertamina ini. Kantor, rumah, hutan jadi satu. Bangunan rumahnya luas, sudah ada sejak jaman Belanda. Siang hari lewat sini jadi kelihatan indah, kanan kiri banyak pohon. Kalau malam lewat sini, sendiri, ban bocor pula...krik krik..bayangkan sendiri. Dari komplek ini bisa terlihat kota Balikpapan dari ketinggian. Padat ya.
|
menuju komplek Pertamina, adem ayem serem |
|
Oil bath-up, buat yang mau mandi minyak silakan nyemplung |
|
Balikpapan dari ketinggian |
Ini nih masjid agung di Balikpapan, masjid At Taqwa. Letaknya di pusat kota, Jl Sudirman. Waktu itu sedang ada akad nikah. Sayangnya belum masuk waktu ramah tamah, kan bisa mampir hehe. Aku hanya foto-foto dari luar saja, ga intip ornamen di dalam masjid (cek di mbah gugel, dalam masjid ini subhanallah keren!).
|
Kondangan di Masjid At Taqwa |
|
Salah satu dari empat menara masjid At Taqwa |
Beli oleh-oleh dg harga terjangkau (ala Borneo) datang saja ke Pasar Inpres Kebun Sayur. Di sana ada kaos, kain pantai, tas, kalung, gelang, ukiran, gantungan kunci, dll yang khas dg Balikpapan dan Dayak. Jangan lupa nawar ya.
Lima jam jelas sangat kurang untuk explore kota sebesar Balikpapan. Terima kasih buat Mbak Hikmah dan keluarga atas sambutan dan tumpangannya selama aku transit. Next visit mau ke Bangkirai, foto-foto di jembatan gantung ya.
It was my best transit time ever ;)
|
Mural bermanfaat di RT 12, ada denah supaya ga nyasar! |
|
No String Attached (depan Masjid At-Taqwa) |
|
See you again, Ipong! (Kucingnya Mba Hikmah) |