Hore 23 mei 2010 ke Taman Mini Indonesia Indah a.k.a TMII!
ini ceritanya..
Rute:
Salemba – Kp Rambutan (via busway Rp 2000 coz berangkat mepettt sebelum 7am) trus lanjut angkot 28 ke TMII (Rp 2000 lumayan deket, turun pintu 3 TMII).
Niatnya mau rame-rame ber-8, eh ternyata pada kesiangan bangun n ada juga yang sakit. Jadinya ber-3 aja sama sodara Nda (telat..) & Ntin dari 9am mpe 4pm.
Tiket masuk 9000/orang. Mobilnya bayar 10000 kalo ga salah. TMII gedhe banget tapi tidak ada brosur peta sebagai panduan perjalanan.
Tujuan pertama: Taman Burung dan Taman Bekisar (Rp 10000/orang)
Ada berbagai jenis burung dari barat maupun timur. Pengunjung masuk ke kandang raksasa yang isinya kandang lagi (ada burungnya) tapi ada juga burung yang dibiarkan jalan-jalan di dalam kandang raksasa. Sebelum masuk, pengunjung wajib menginjak keset yang sudah ada cairan disinfektan (ini buat pencegahan flu burung ya??). Hati-hati dengan burung kakatua jambul kuning yang suka godain cewek! Di taman burung ini minim petugas so nyasar adalah hal yang wajar, apalagi petunjuk arah juga kurang.
Tujuan kedua: Jalan kaki lihat anjungan-anjungan + Istana Anak-anak
Entah berapa hektar luas TMII dan jalan kaki itu bisa membuat gempor akhirnya kami hanya berputar-putar di sekitar Tempat Budaya Tionghoa, Museum Timor Timur, Museum Perangko Indonesia, dan sekitarnya. Kalau mau berkeliling bisa menggunakan bermacam-macam transportasi (bagi yang tidak membawa kendaraan pribadi). Ada mobil kecil (Rp 3000), kereta gantung (Rp 25000), kereta kayak monorail, kereta kecil dan besar, sepeda, dan motor listrik.
Oia kami mengunjungi Istana Anak-anak (Rp 5000). Ini impian saya dari SD, makin mupeng lihat film yang shooting di Istana ini. Penasaran apa isinya. Ternyata…bagus istananya aja. Di baliknya da tempat bermain dan kolam renang (tentunya harus bayar lagi). Hati-hati ada badut usil! Tapi ada juga badut ibu-ibu yang penasaran ma kamera lomo saya.
Tujuan ketiga: Sewa sepeda tandem!!!
Untuk pertama kalinya dalam hidup kami bertiga…kami menaiki sepeda tandem (setelah muter-muter mencari tempat sewanya). Sepeda tandem yang disewakan bermacam-macam jenisnya. Ada yang untuk 2, 3, hingga 6 orang. Untuk ber3 dengan model sepeda memanjang biaya sewa Rp 25000/jam. Lumayanlah untuk sebuah pengalaman..dan ternyata sejam berlalu begitu saja, harus ngebut untuk mengembalikan sepeda tepat waktu (bahkan sempat terjebak macet). Ternyata sulit juga menaiki sepeda ini. Pengemudi pertama dan kedua harus kompak serempak dalam mengayuh pedal. Kalau salah satu berhenti..rantai bisa copot (kami mengalaminya 2x). Pengemudi ketiga bisa santai..karena kayuhannya hanya formalitas. Bisa memotret pengemudi kedua dan ketiga juga.
Tujuan keempat: Museum Transportasi (Rp 2000 + Rp 2500 kalo mau masuk pesawat garuda)
Ada berbagai macam transportasi dari masa lalu hingga kini. Ada kereta kepresidenan (yang pendinginnya dari es batu), pesawat, helikopter SAR, oplet, bahkan innova! Lagi-lagi kurang petugas, rasanya sepi. Miniatur kendaraan yang ada di display tidak diatur dengan menarik, masih ada bagian yang kosong dan tidak jelas fungsinya untuk apa. Pantesan orang-orang malas ke museum meskipun nilai edukasinya sangat tinggi.
Sehari mengunjungi TMII tidak akan cukup karena museum, anjungan, taman, dan berbagai tempat menarik layak untuk dikunjungi. Andaikan TMII dikelola dengan lebih optimal, dirawat lebih baik, lebih menarik, ada tour guide, ada peta untuk pengunjung, dan ada tiket terusan supaya tidak perlu membayar lagi dan lagi dan lagi (bakal mahal banget..so harus pilih-pilih tempat yang akan dikunjungi).
Post Comment
Post a Comment
Hai!
Terima kasih banyak ya sudah berkunjung. Semoga artikel tersebut bermanfaat.
Bagaimana komentarmu? Silakan tulis di kolom komentar, bisa pakai Name/URL. Kalau tidak punya blog, cukup tulis nama.
Ku tunggu kedatanganmu kembali.
Jika ada yang kurang jelas atau mau bekerja sama, silakan kirim e-mail ke helenamantra@live.com
Salam,
Helena