Langkah mempersiapkan dana pendidikan anak di Sun Life Edufair 2017
Pameran hasil karya siswa di Sun Life Edufair 2017 |
Ngomongin dana pendidikan anak
memang membuat khawatir. Cukup gak ya? Mampukah memenuhi kebutuhan anak agar ia mendapat pendidikan terbaik?
Kekhawatiran saya juga dialami
sebagian besar orang tua di Indonesia. Data IPSOS (The Value of Education,
Higher and Higher, 2017) menunjukkan 86% orang tua di Indonesia memilih
mengorbankan tabungan pensiun demi memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak
mereka. Faktanya 70% orang tua di Indonesia masih mengandalkan pendapatan
bulanan untuk biaya pendidikan anak dan seperempatnya mengaku tidak memiliki
referensi besarnya dana pendidikan yang harus dialokasikan.
Sekarang saya dan suami masih di usia
produktif untuk bekerja.
Di masa yang akan datang belum tentu kondisi sama seperti sekarang. Untuk
itulah merencanakan dana pendidikan penting dilakukan sejak dini.
Langkah sederhana merencanakan
dana pendidikan yaitu:
1. Ketahui minat, bakat, dan pola
belajar anak.
Tiap anak tercipta unik dengan
kecerdasan masing-masing. Cara paling mudah untuk mengetahui minat dan bakat
anak ya dengan sering bermain bersama, mengerjakan proyek keluarga bersama,
berdiskusi atau ngobrol santai. Dari seringnya interaksi inilah orang tua dapat
memahami minat, bakat, dan pola pembelajaran yang cocok untuk anak.
Penampilan dari SD Islam Al-Azhar Kelapa Gading, Jakarta |
2. Pilih pendidikan yang tepat.
Dalam UU No. 20 tahun 2003 Pasal
13 ayat 1 Indonesia mengakui jalur pendidikan dalam 3 bentuk yaitu sekolah
formal, nonformal, dan informal. Sekolah formal seperti TK, SD, SMP, dst;
nonformal seperti kursus memasak, seni, beladiri, dsb; sedangkan informal
seperti homeschooling.
Setelah mengetahui bakat dan
minat anak, pilih jalur pendidikan yang tepat sesuai kebutuhan anak. Misal menentukan sekolah formal dengan pertimbangan fasilitas, kurikulum,
ekstrakurikuler, lokasi, dsb.
3. Riset biaya pendidikan.
Ini bagian yang penting dan
membuat deg-degan karena orang tua harus melakukan survei mengenai besarnya
biaya pendidikan seperti uang pangkal, SPP, biaya kegiatan ekstrakurikuler,
biaya seragam, dsb. Biaya sekolah umumnya naik 7-15% pertahun maka perlu
dihitung juga future value dari biaya
tahun ini.
4. Pilih investasi atau asuransi
pendidikan yang tepat sesuai jangka waktu.
Setelah mengetahui biaya
pendidikan yang hendak dicapai maka saatnya membuat perencanaan keuangan dan
menjalankan rencana tersebut. Tulis tujuan keuangan, jangka waktu, dan alokasi
sumber dayanya. Beragam pilihan investasi dan asuransi pendidikan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi biaya
pendidikan anak.
Saat ini SID menjalani homeschooling usia dini tetapi saya juga mencari
informasi sekolah formal maupun nonformal, in
case kami berubah haluan. Maka, saat mengetahui ada pameran pendidikan Sun Life
Edufair 2017 di Mal Kota Kasablanka (Kokas), saya tertarik datang.
Sun Life Edufair merupakan agenda
tahunan dari PT. Sun Life Financial Indonesia (Sun Life). Kali ini 20 sekolah formal dan 5
sekolah nonformal terbaik se-Jabodetabek open
house di main atrium Kokas.
Masing-masing sekolah menampilkan performance
dari para siswa juga ada sesi Brighter Class untuk mempresentasikan profil
sekolah pada para pengunjung.
Elin Waty, Presiden Direktur Sun
Life, mengatakan “Sun Life Edufair 2017 merupakan wujud nyata komitmen serta
kontribusi kami dalam mengedukasi masyarakat akan pentingnya memiliki
perencanaan keuangan terutama untuk memenuhi kebutuhan dana pendidikan yang
terus meningkat setiap tahunnya.”.
Acara yang berlangsung pada 20-22
Oktober 2017 ini selalu ramai pengunjung. Minggu siang saat saya ke sana sudah
kesulitan mencari tempat duduk dekat panggung. Rupanya banyak orang tua maupun
calon orang tua yang tertarik mencari tahu sekolah yang cocok bagi anak.
Salah satu karya siswa High Scope |
Mumpung nih sekolah-sekolah
favorit di Jabodetabek sedang berkumpul di sini, saya ga perlu datang satu
persatu ke sekolah masing-masing. Saya pun berkeliling dari satu booth ke booth lain untuk mendapat gambaran pendidikan di sekolah tersebut.
Dan yang penting saya mendapat daftar biaya pendidikan selama bersekolah di
sana.
Ada beberapa sekolah yang menarik
seperti sekolah Islam, sekolah alam, dan internasional
school. Lewat Sun Life Edufair ini saya bisa membandingkan antar sekolah
kira-kira mana yang tepat untuk SID.
Tak hanya sekolah formal, biaya
pendidikan sekolah nonformal juga perlu dipersiapkan. Bahkan terkadang biaya
les ini itu bisa lebih gede dibanding sekolah utamanya. Iya kan? Jadinya saya
juga mampir bertanya ke booth sekolah
nonformal seperti robotic, cooking class,
dan gymnastic.
arena bermain lego di Sun Life Edufair 2017 |
Pameran pendidikan ini telah
berakhir. Saya masih kurang puas bertanya selama pameran. Ada sebagian
yang belum saya datangi juga karena membludaknya pengunjung. Untungnya Sun Life
meluncurkan portal informasi Bright Education sebagai referensi pendidikan dan
perencanaan keuangan jangka panjang keluarga Indonesia. Di www.brightedu.co telah ada profil 25 sekolah
di Jabodetabek yang meliputi kurikulum, fasilitas, ekstrakurikuler, prestasi, dan administrasi sekolah. Di sini orang tua bisa membandingkan lokasi, fasilitas, dsb
antar sekolah yang ada. Selain itu terdapat fitur kalkulator untuk memproyeksikan
kebutuhan dana pendidikan dan berbagai artikel menarik seputar anak,
pendidikan, dan perencanaan keuangan.
www.brightedu.co adalah persembahan Sun Life untuk referensi pendidikan dan perencanaan keuangan jangka panjang keluarga Indonesia |
Pola Asuh Keluarga Ringgo di Era Digital
Selain pameran pendidikan,
panggung utama Sun Life Edufair juga diisi oleh talkshow menarik. Sore itu hadir keluarga selebritis Ringgo Agus, Sabai, dan
sang buah hati Bjorka yang membahas mengenai pola asuh anak di era digital.
Anak generasi millennial sulit
lepas dari gawai. Sepertinya sudah menjadi pemandangan lumrah di Indonesia
melihat anak sekolah memiliki smartphone.
Dari sekitar sepuluh anak berseragam SD yang duduk di depan saya hanya satu
yang tidak memiliki smartphone.
Kecanggihan teknologi ini bagai
pedang bermata dua, tergantung bagaimana kita menggunakannya. Mau belajar lewat
e-book, bisa. Mau nonton video materi
sekolah, bisa. Mau browsing yang
engga-engga juga bisa.
Sebagai orang tua muda yang melek
digital, Ringgo dan Sabai tidak akan menjauhkan anak dari dunia digital. Mereka
akan menyaring hal mana yang boleh dan tidak boleh bagi anak. Kecanggihan
teknologi ini diarahkan untuk memberi manfaat positif, misal sejak kecil sudah
bisa menyunting foto, membuat video, dsb.
Talkshow pola asuh anak di era digital |
Keluarga Ringgo juga membuat
video berseri “Pesan untuk Bjorka” yang berisi cerita atau nasehat Ringgo dan
istri untuk Bjorka kelak. Video ini diunggah ke YouTube supaya awet tersimpan secara
digital. Nantinya ketika Bjorka berusia 17 tahun ia bisa menonton video
tersebut. Emang dasarnya Ringgo ini humoris, pesan-pesannya itu kocak.
Lewat “Pesan untuk Bjorka” Ringgo ingin menyampaikan apabila suatu saat Bjorka meminta banyak hal di luar kemampuan orang tuanya maka Ringgo dan Sabai tidak selalu dapat menuruti. Tidak ada yang tahu bagaimana kondisi di masa yang akan datang. Kalau sekarang sehat dan cukup rezeki, entah bagaimana di kemudian hari.
Lewat “Pesan untuk Bjorka” Ringgo ingin menyampaikan apabila suatu saat Bjorka meminta banyak hal di luar kemampuan orang tuanya maka Ringgo dan Sabai tidak selalu dapat menuruti. Tidak ada yang tahu bagaimana kondisi di masa yang akan datang. Kalau sekarang sehat dan cukup rezeki, entah bagaimana di kemudian hari.
Norman Nugraha, Chief Agency
Officer Syariah Sun Life Financial Indonesia, setuju dengan pernyataan Ringgo
di atas. Risiko ketidakpastian di masa yang akan datang ini dapat dikurangi
dengan adanya asuransi pendidikan. “Perencanaan keuangan bekerja apabila mesin uang
bekerja”, tutur Norman. “Saat mesin uang berhenti, perencanaan tetap berjalan
dengan asuransi pendidikan.”.
Mendengar penjelasan di atas saya
makin memahami betapa pentingnya perencanaan biaya pendidikan yang tepat. Orang
tua harus melek finansial agar menghasilkan anak dengan generasi #LebihBaik. Usahakan
untuk tidak mengorbankan kepentingan lain seperti dana pensiun untuk memenuhi
dana pendidikan. Lewat perencanaan dan eksekusi yang tepat, semua kebutuhan
dapat diakomodir. Make a plan and stick
to it!
SID sampai bengong melihat kakak Sabai yang cantiiiik |
Langkah sederhana namun sangat beerfaedah dlm merencanakan dana pendidikan.. nice info, bund
ReplyDeletebetul, asuransi pendidikan perlu dipertimbangkan sejak dini
DeleteSid tau aja sih yang tantik tantik :p Keren banget ya pameran Edufair ini, cocok banget untuk orangtua yang lagi cari cari asuransi pendidikan utk anaknya ya mak.. Nanti aku langsung melipir ke webnya aaah. makasi infonya mama Sid
ReplyDeletenah ini buat persiapan Abang masuk sekolah sebentar lagi
DeleteSid tau aja sih yang tantik tantik :p Keren banget ya pameran Edufair ini, cocok banget untuk orangtua yang lagi cari cari asuransi pendidikan utk anaknya ya mak.. Nanti aku langsung melipir ke webnya aaah. makasi infonya mama Sid
ReplyDeleteAktual sekali mbak tulisannya. Suka deh dengan pola asuh ringgo/Sabai untuk anaknya, Bjorka xD
ReplyDeleteTerima kasih yaa
DeleteBener mba. Asuransi mah penting banget.. Apalagi mnrtku utk orang yg susah menabung, wajib lah punya asuransi. Krn siapa yg tau nantinya dia gmana. Anak2ku udah aku siapin asuransi dr mereka bayi. Ini proteksi mereka, kalo sampe ada kenapa2 dengan aku dan suami, mereka ttp akan terjamin hidupnya sampe selesai kuliah dengan uang pertanggungan asuransi yg udh kita persiapin. Krn aku dan suani tipe boros. Kita hobi traveling, jd mau ga mau asuransi ptg bgt utk anak2
ReplyDeleteMbak Fanny yang kerja di financial industry pasti udah khatam urusan asuransi begini. Berasa ya manfaatnya. Dengan asuransi pendidikan, liburan bisa jalan terus (asal ada dana liburan, hehe)
Deletebetul dana pendidikan ayng semakin mahal perlu dipersiapkan sejak dini ya
ReplyDeleteiya, hadir di Sun Life Edufair saya mendapat banyak informasi tentang perkiraan dana pendidikan yang harus disiapkan.
DeleteSid terpesona ya :) iyaaa pesannya kocak �� Pendidikan anak makin lama makin gede ya, harus nabung buat biaya kuliah... semangat^^kitaaa
ReplyDeleteIya ya bun. Semakin ke sini, biaya pendidikan semakin mahal. Apalagi nanti angkatan anak kita ya klo sekolah
ReplyDeleteSid kamu sebegitu terpukaunya sama tante sabai yaaaa 😁😁😁
ReplyDeleteGenerasi milenial memang cenderung visual, lebih ngena kalo dikasih materi yg sesuai minatnya. Dan aku rasa pesan untuk Bjorka ini jd ide menarik untuk memberikan pesan yg mudah diingat sm anak yah.
ReplyDeleteJd pengen bikin vlog hehehe
Sid terpesona lihat mama papa Bjorka, di pikir hihi. Sekelas Ringgo Agus Rahman aja nggak yakin bisa memenuhi semua hal untuk anaknya ya mba, memang masa depan nggak ada yang tahu, jadi sebaiknya di rencanakan
ReplyDeleteLalu aku jadi makin galau mengenai pendidikan anak. Yes asuransi !!! Makasih mba ulasannya super komplit.:D SID sana minta gendong tante Sabai ;)
ReplyDeleteIni juga deket tapi lagi-lagi kelewat infonya, hehehe. Terima kasih sudah sharing, Mbak.
ReplyDelete