Main Lego itu nampaknya rumit
harus memasang tiap bagian dengan sesuai. Namun begitu bentuknya mulai terlihat,
saya jadi makin semangat menyusun brick. Malahan saya keasyikan sendiri sampai
lupa bahwa ini mainannya SID. Sebenarnya punya Lego untuk anak atau emaknya,
sih? Hihihi…
Manfaat bermain Lego |
Mainan asal Denmark ini sudah ada
sejak 80 tahun lalu. Pantesan nama “Lego”
begitu menempel di ingatan, bahkan untuk mainan balok dengan merek lain tetap
saja orang menyebutnya “Lego”. Iya, kan?
Bermain lego bukan hanya sekadar
menyusun balok. Permainan ini memiliki banyak manfaat untuk tumbuh kembang
anak. Apa saja? Yuk simak rangkuman parenting talkshow bertajuk “Bersama Lego Membangun Anak Indonesia yang
Kreatif” di Kota Kasablanka, Jakarta, pada 19 Agustus 2017.
Di Food Society, Mal Kota
Kasablanka berdiri mini stage dengan
latar giant mosaic 3D Garuda. Lambang negeri tercinta ini terdiri dari 3500
bricks yang disusun sedemikian rupa membentuk burung garuda dengan lima sila. Hal
ini dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-72. Rizka Sucianty Gunawan,
Trade Marketing Lego di Indonesia, mengatakan bahwa Lego juga mengadakan Lego
Challenge menggunakan 72 brick untuk disusun menjadi hal yang Indonesia banget.
Ada yang membuat Monas, candi, juga simbol pancasila yang kemudian dipajang di
area tersebut. Kreatif!
Yup, bermain Lego dapat
membiasakan anak untuk berpikir serta berprilaku kreatif sejak dini. Anak
menjadi tertantang untuk memecahkan masalah dari permainan Lego.
Lego bertemakan peringatan HUT Kemerdekaan RI. Ada motor yang digantung di panjat pinang. |
Dr. Bernie Endyarni Medise,
Sp.A(K), MPH yang hadir pada siang itu menuturkan pertumbuhan otak anak di awal
masa kehidupannya begitu cepat. Bayi lahir dengan massa otak 400gr. Pada usia 3
tahun, massa otaknya menjadi 1100gr. Bandingkan dengan otak dewasa yang
memiliki massa 1400-1600gr.
Inilah waktu yang penting untuk
memberi stimulasi yang tepat agar pertumbuhan otaknya optimal. Stimulasi dapat
diberikan dengan cara bermain karena bermain
memberikan banyak manfaat, seperti: melatih kognitif, kreativitas,
komunikasi, dan interaksi anak. Bermain juga melatih konsentrasi untuk
mempersiapkan anak sekolah. Selain itu anak berlatih bersikap kooperatif,
patuh, dan mengendalikan diri. Dari sisi orang tua dapat mengenal karakter anak
dan meningkatkan bonding dengan anak melalui bermain bersama.
Dr. Bernie mengingatkan untuk
memberikan stimulasi sesuai usia anak. Ketika anak belajar merangkak, letakkan
mainan di depannya supaya ia tergerak untuk meraih mainan tersebut.
Mainan edukatif bisa berupa buku
cerita bergambar, mainan pura-pura seperti boneka dan mobil-mobilan, board
games, juga Lego. Pilih mainan yang membuat anak aktif bergerak.
Perhatikan juga mainan yang aman untuk anak. Lihat
bagian “Peringatan/Warning” yang tertera di kemasan. Pilih mainan yang telah
mendapat sertifikasi SNI. Sesuaikan pula dengan usia anak. Untuk anak kurang
dari 3 tahun, hindari mainan dengan diameter kurang dari 4,4 cm. Bahan pembuat
mainan juga harus terbuat dari bahan yang aman. Dan yang tak kalah penting
bentuk mainan tersebut aman, tidak runcing, ataupun tepinya tidak bergerigi.
Bagaimana dengan media digital?
Sesuai American Academy of Pediatrics, screen
time untuk anak usia 2-5 tahun maksimal 1 jam perhari. Sebaiknya tidak
memberikan media digital ketika makan dan 1 jam sebelum tidur. Kalaupun ingin
mengenalkan gawai ke anak, pilih program yang terbaik untuk anak dan orang tua
perlu menemani dalam penggunaannya.
Sementara para ibu menyimak parenting talkshow, anak-anak bebas bermain Lego |
Daripada main gawai, mendingan
main Lego aja deh. Dari kepingan balok-balok berbagai bentuk bisa disusun
menjadi banyak kreasi menarik. Yang penting, pilih Lego sesuai usia anak. Ada Lego Duplo untuk anak usia 1,5-3
tahun. Lego ini memiliki ukuran cukup besar yang mudah dipasang-lepas oleh
batita. Untuk usia 4-7 tahun bisa memainkan Lego Juniors. Komponennya kecil
tetapi mudah dirangkai. Ada pula Lego Creator untuk anak usia 6-12 tahun dengan
tingkat kerumitan yang lebih menantang.
Selain Lego yang dijual secara retail
seperti di atas, ada Lego yang tidak dijual untuk umum. Lego-lego ini khusus
untuk pendidikan. Hal ini diungkapkan oleh Gunawan Tunas dari Lego Education
Program. Di Indonesia, Lego telah bekerja sama dengan beberapa sekolah untuk
mengadakan ekstrakurikuler Lego. Berbagai perlombaan telah diikuti para peserta
Lego Education Program.
Mendengar penuturan beliau, saya
teringat Lego robotic di Legoland, Malaysia. Di sana anak-anak membuat
pemrograman melalui komputer supaya robot Lego bergerak ke titik tertentu.
Canggih banget!
Ada yang ngintip truk Lego |
Cukupkah anak bermain? Gunawan
mengutip kata-kata dari Kak Seto bahwa bermain merupakan hak anak. Apabila anak
kurang bermain di masa kecilnya, maka ia tidak akan pernah dewasa. Akibatnya ia
akan bermain ketika dewasa hingga lalai terhadap kewajibannya.
Bagaimana dengan pandangan Lego
yang mahal? Urusan harga itu relatif. Lihat pula nilai dari mainan tersebut.
Berbagai manfaat yang telah disebutkan di atas membuat Lego bernilai tinggi.
Kualitasnya juga sudah terbukti. Dari satu juta bricks yang diproduksi hanya 18
buah yang cacat. Meskipun sudah dipakai bertahun-tahun, ukuran Lego masih sama
dan bisa menjadi mainan yang turun-temurun.
Sissy Prescillia Sungkar
membenarkan hal tersebut. Koleksi Lego miliknya sejak kecil masih bisa dipakai
hingga ia memiliki anak.
(ki-ka: CJ sebagai MC; dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), MPH; Sissy Prescillia; Gunawan Tunas) |
Artis yang juga ibu dari 2 anak
ini suka bermain Lego di kala senggang. Ketertarikannya bermain Lego muncul
ketika ia hamil anak pertama. Ia lebih sering di rumah sehingga merasa bosan.
Ia pun bermain Lego dan menjadi ketagihan mengumpulkan berbagai tipe Lego.
Hobinya ini menular ke anak sulungnya. Ia bebaskan Maika berkreasi menggunakan
kepingan Lego menjadi bentuk-bentuk sesuai imajinasinya.
Saking sukanya Maika dengan Lego,
ketika bepergian jauh Sissy membawakan Lego untuk dimainkan selama perjalanan. Lego
disimpan dalam plastic zip lock
supaya isinya tidak tercecer. Wah, ide yang menarik nih untuk SID.
Wow! 3D Garuda dari 3500 bricks |
Banyak ya manfaat yang diperoleh
dengan bermain Lego. Anak akan berkembang dengan optimal melalui stimulasi yang
tepat seperti ini. Orang tua juga bangga memiliki anak yang kreatif dan aktif
berkreasi. Yuk, main Lego lagi!
Anak daya dulu suka main lego, koleksinya pun macam2. Agak gedean dikit sekarang beralih main sepeda diluar, legonya pun terlupakan... Sesekali saya ajak main lego lagi bersamasama.
ReplyDeleteHuaaaa... ada lautan lego. Fadel sangat excited sama lego. Sejak usia 2 tahun, awalnya mainan balok yang besar-besar. Disusun jadi mobilan, gedung, dll. Makin gede Fadelnya, legonya makin rumit dan partnya makin banyak. Dia selalu senang jika berhasil merakit lego jadi bentuk yang dia inginkan. Ah, kapan ya event lego ini main ke Makassar. Fadel wajib hadir nih!
ReplyDeleteLego aku juga masih suka main kutak utikk... Walau merek bukan lego tetep nyebutnya lego setuju mba
ReplyDeleteLego memang permainan aku waktu kecil itu semacam mainan bongkar pasang.
ReplyDeletenurazizahkim.blogspot.com
Lego memang permainan aku waktu kecil itu semacam mainan bongkar pasang.
ReplyDeletenurazizahkim.blogspot.com
Kapan yaa event ini diadain lagi di Makassar? Jadi pengen bawa anak2 bermain di lautan lego 😍
ReplyDeleteBoleh nih buat Gie dan Sagara. Mainan kalau tahu teknik stimulasi ke anak sangat bermanfaat ya
ReplyDeleteSurga banget ni acaranya buat bocah, main lego sepuasnyaaa...
ReplyDeleteEmaknya juga anteng deh klo main lego hahaha.
ReplyDeleteLego ini memang mainan kreativitas yang enggak ngebosenin menurut aku. Legonya sendiri juga terus mengembangkan diri sih. Menawarkan karakter-karakter baru. Bikin gemes.
ReplyDeleteAku aja suka banget lihat lego sampai sekarang.
Si bontot saya, paling suka nih ama lego. Malah dia bisa kreasi sendiri jadi bentuk yang unik.
ReplyDeleteJadi penasaran pengin beli lego. Sempet takut bakal dimakan si kecil..mungkin nanti kalau sudah dua tahun lebih..thanks mba sharingnya.
ReplyDeleteU.kreatif memang perlu media y mba,,. Dan Lego Salah satu yg tepat u. Kreatifitas
ReplyDeleteDi rumah, anak2 sakbapake suka maen lego. Iki bapake suka beli lego ngakunya buat anak tapi ya suka mainin haha
ReplyDeletekalau mau beli lego online yang rekomended di mana ya kak ?
ReplyDelete,soalnya jauh dari mall hehe
WWW YUKGAS ID
Jangankan anak2, saya aja kalau main lego gak mau diganggu hahaha...
ReplyDeleteKalau saya lego juga untuk pengalih perhatian anak saat mereka susah dialihkan. Hehe...
ReplyDeleteAduuh, jd inget maska pingin ke legoland. Mbuh kapan keturutan :/
ReplyDeleteMainan kesukaan dari dulu sampe sekarang nih mbak
ReplyDelete