Weaning with love - PR ibu
ada-ada aja deh. Udah susah payah melancarkan ASI selama dua tahun, sekarang
giliran Sid waktunya disapih. Tapi ga mungkin juga kan membiarkan dia nenen
terus sampai gede. Toh kandungan ASI sudah tidak mencukupi kebutuhan nutrisinya
seperti saat ia masih bayi. Ini saatnya ia belajar lebih mandiri dan lepas dari
kenyamanan ASI.
Si Bayi (baby) udah jadi anak (toddler), tibalah saatnya menyapih dengan cinta |
Saya masih
teringat drama di awal pemberian ASI. Cuci-kering-pakai alat pompa ASI, koleksi
botol kaca dan plastik higienis, serta freezer dikuasai oleh botol ASIP dan ice
gel. Meski demikian drama saya masih tergolong normal, ga seheboh drama Korea.
Eh maksudnya masalah ASI yang saya hadapi masih wajar. Ada busui yang galau
melihat ASI-nya mampet padahal ia harus kembali bekerja. Ia sudah mencoba
berbagai jenis ASI booster dari obat, sayur, teh, sampai susu tapi hasilnya
kurang memuaskan.
Saat ASI
sudah lancar sampai (alhamdulillah) lulus ASI 2 tahun, sekarang waktunya STOP! Fufufu...
Menyusui
dan menyapih ini disarankan di Al Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 233 sebagai
berikut:
"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,
yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi
makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani
melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita
kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun
berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun)
dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas
keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada
dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah
kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan." (Al-Baqarah: 233).
Semangat
dan keteguhan menyapih memang harus dimiliki si ibu. Ya supaya si anak menjadi
mandiri, ga nempel melulu dengan ibunya. Saya sudah membulatkan tekad untuk hal
satu ini. Di usia 2 tahun, Sid harus berhenti minum ASI tapi nyatanya Sid masih
merayu manja saat minta mimik.
Saya juga
sempat bertanya melalui status di Facebook tentang proses menyapih. Apakah
langsung stop atau dikurangi secara bertahap. Terima kasih yaaa atas responnya
berbagi pengalaman, baik ibu maupun ayah yang sudah sukses melewati tahap ini.
Menyapih itu pelan-pelan dikurangi atau saat 2 tahun langsung stop? |
Proses
menyapih tiap anak berbeda-beda. Ada yang menyapih sendiri saat usia 6 bulan,
ada pula yang molor hingga 3 tahun lebih. “Nanti si anak akan menyapih sendiri
saat ia udah siap.”, ujar seorang kawan.
Beberapa
saran menyapih dari komentar teman-teman di Facebook yaitu:
1. Kurangi frekuensi mimik secara bertahap, bisa dimulai saat siang hari. Proses saat malam hari lebih rumit karena anak lagi enak tidur lalu haus dan bakal crancky mencari mimik.
2. Beri pengertian ke anak bahwa sebentar lagi ia berusia 2 tahun yang artinya sudah besar dan tidak perlu mimik lagi.
3. Biasakan anak minum dari gelas/botol (boleh dengan sedotan). Saya pribadi tidak menyarankan memakai botol karena bakal timbul PR selanjutnya gimana supaya bisa lepas dari botol dot.
4. Memberi contoh tokoh idolanya sudah besar dan minumnya memakai gelas.
5. Olesi PD dengan lipstik, balsem, atau biji mahogani supaya anak ga doyan mimik. Huhuhu... cara ini kejaaaam tapi bagi sebagian anak berhasil.
1. Kurangi frekuensi mimik secara bertahap, bisa dimulai saat siang hari. Proses saat malam hari lebih rumit karena anak lagi enak tidur lalu haus dan bakal crancky mencari mimik.
2. Beri pengertian ke anak bahwa sebentar lagi ia berusia 2 tahun yang artinya sudah besar dan tidak perlu mimik lagi.
3. Biasakan anak minum dari gelas/botol (boleh dengan sedotan). Saya pribadi tidak menyarankan memakai botol karena bakal timbul PR selanjutnya gimana supaya bisa lepas dari botol dot.
4. Memberi contoh tokoh idolanya sudah besar dan minumnya memakai gelas.
5. Olesi PD dengan lipstik, balsem, atau biji mahogani supaya anak ga doyan mimik. Huhuhu... cara ini kejaaaam tapi bagi sebagian anak berhasil.
Banyak ya
cara menyapih. Saya cenderung memakai metode Weaning with Love (WWL) alias
menyapih dengan cinta. WWL ini supaya si anak menyadari bahwa ia memang tidak
butuh ASI lagi karena sudah tumbuh besar. Perjalananmu masih panjang, Nak!
Walk The Talk: Praktek Menyapih
Beberapa
bulan sebelum memasuki ultahnya yang kedua, saya dan Ayah Sid sudah sounding ke
dia. “Sebentar lagi Sid umur 2 tahun. Sid udah gede, ga mimik lagi sama ibu.
Sid boleh minum air, jus, susu, dll. Yang mimik itu cuma adik bayi.”. Setiap
saya ngomong gini, ia memperhatikan saya dengan seksama. Mata lebarnya seakan
menyerap kata demi kata yang saya ucapkan. Pikir saya nanti tepat di usia 2
tahun, ia akan berhenti minta mimik.
Frekuensi
menyusui juga saya kurangi. Stok makanan dan minuman kesukaan harus ada supaya
ia selalu kenyang dan lupa minta mimik. Karena jarang minum ASI, ngemilnya
makin banyak. Pokoknya harus rajin disodori makanan. Ia tipe yang suka makan
berbagai jenis makanan asalkan bukan nasi. Di rumah udah siap kacang hijau,
ubi, labu, kentang, buah-buahan, kue kering, dsb. Ini buat pasokan ngemil
emaknya juga sih, hehehe.
Sebenarnya
Sid bisa tidur tanpa saya. Waktu itu ia ikut ayahnya ke tempat saudara. Memang
proses tidurnya lebih lama. Ia seperti gelisah guling sana sini mencari ibu.
Namun karena kecapekan, ia pun bisa tidur siang dengan nyenyak.
Baca Juga: Langkah Mudah Ayah Mendukung ASI Eksklusif
Tantangannya
itu saat kami hanya berdua di rumah. Ia cenderung minta mimik sambil pasang
wajah manis. Kadang saya ga fokus karena mengurusi pekerjaan atau sok sibuk
apalah jadinya ia bisa nggelendot manja mimik ASI. Tapi kalau di rumah nenek atau
kumpul dengan banyak saudara, ia asyik bermain dan lupa mimik. Palingan saat
ngantuk ia minta mimik untuk pengantar tidur. Dari sini saya simpulkan sebenarnya
ia mimik untuk mendapatkan kenyamanan.
So, gimana
menciptakan rasa nyaman tanpa mimik? Sounding Sid sudah besar dst tetap saya
lakukan. Menjelang tidur siang saya tambahi, “Meski Sid ga mimik lagi, Ibu
tetap sayang sama Sid. Sebelum tidur, Ibu usap-usap aja ya punggungnya.” dan
berbagai rayuan maut + peluk + cium supaya ia merasa nyaman. Berhasil? Ga! Dia
tetap menangis sampai berurai air mata minta mimik. Duh, diapain lagi ya?
Malam
harinya saya makin menguatkan tekad. Harus dicoba supaya tidur tanpa mimik. Ia
mengajak tidur lebih awal. Matanya sudah mengantuk setelah lelah bermain
seharian. Meski demikian, saya mengajaknya membaca buku. Saya ajak ngobrol
sambil menunjuk berbagai gambar menarik di buku itu. Ia sudah minta mimik tapi
saya ulur-ulur supaya ia super ngantuk. Setelah tamat, ia mulai menangis minta
mimik. Saya rayu segala hal tetapi ia tetap menangis. Eh kok ya saya dapat ide
buat izin ke toilet. Ia mengiyakan dan sendirian di kamar menunggu saya balik
dari toilet.
Saya
sengaja berlama-lama di luar kamar untuk melihat responnya. Apakah ia akan
menangis memanggil ibu? Dari balik pintu saya mendengar ia ngobrol sendiri di
kamar padahal tadi ia menangis minta mimik. Hmm... Sekitar 15 menit kemudian
perlahan saya buka pintu kamar dan ternyata ia pulas tertidur. Alhamdulillah,
malam pertama bisa tidur tanpa diawali mimik. Yes!
Baca Juga: Tantangan Menyapih Anak di Usia 35 Bulan
Ini masih
awal dari tahapan sukses menyapih dengan cinta. Semoga selanjutnya Sid bisa
konsisten tidur sendiri tanpa mimik. Semoga juga saya dan para tetangga kebal
terhadap tangis rayu dia saat merengek minta mimik. Ceritanya bakal saya
sambung kalau ada progress positif. Doakan sukses, ya!
Bersambung...
Aku masih belum tegaaa, padhl asi udh gk keluar. Hiks. Tp sekalin besarnya kehamilan, kayaknya aku udh mulai ngerasa kontraksi dikit klo dimimik ranu. :(
ReplyDeleteNtar Ranu juga ngerti kalau mau jadi abang udah ga mimik lagi. Sehat-sehat yaa semuanya
DeleteSemoga sukses dedek Sid. Pasti bisa kok. Fahmi aja waktu itu hanya dua malam saja minta susu. Malam ketiganya tidak dan pagi2 baru ditawarkan minum susu kental lancar deh sampai sekarang ga ada drama atau tipu2an :)
ReplyDeleteAih Fahmi pinter ya udah ngerti jadi ga pake drama
Deletesemoga nyapihnya lancar no drama n anak sehat terus yah...aamiin
ReplyDeleteAmin... dengan pelan-pelan menyapih gini berasa dia jadi lebih banyak makan. Alhamdulillah
DeleteKalau saya, dulu waktu mau nyapih, dilakukan bertahap, Mbak. Sedikit-sedikit frekwensi nenennya di kurangi, diganti dengan cemilan.
ReplyDeleteSabar ya Mbak...semoga proses nyapihnya lancar
sekarang lagi kurangin frekuensi mimik. Yup harus siapin stok makanan yang banyak buat mengalihkan perhatiannya, hehe
DeleteAsik kalau menyapih nggak pakai drama ya mba. Hehehe
ReplyDeletekasian juga kalau sampai anak nangis rewel
DeleteSaya kurang paham, blm jadi ibu soalnya. tp keluarga kebanyakan udah proses menyapih saat usia anak 1 tahun
ReplyDeletebuat belajar kelak. Sekarang jalan-jalan dulu aja, heheh
Deletejadi inget dulu anak ke dua, gagaaal teruus sampai lima kali...gak tegaaa
ReplyDeleteemang dari sisi ibu harus ikhlas supaya proses ini berhasil yaa
DeleteDitunggu cerita selanjutnya... tekad saya belum kuat nih untuk mulai...makanya baca2 cerita tmn2 yg menyapih. Tfs ya mba..
ReplyDeletewhaaa sama-sama ya kita harus yakin bahwa kita bisa dan anak udah bisa tanpa ASI. Kan udah gede...
DeleteSemangaaat, mba Helena.
ReplyDeleteMenyapih dengan cintah in syaa allah berjalan lancar kalau Ibunya konsisten sounding seperti yang mba Helen ceritakan.
Salam sayang untuk Sid.
konsisten sounding yaa. Makasih mba
Deleteaku berhasil menyapih Raya pas umur 2,5th.. awalnya pelan2, tapi kok ngga bisa lepas hahahaha, akhirnya pake strategi tutup puting pake plester dan berhasil! Raya ngga tega liat aku yg katanya sakit (karena pake plester) dan bobo malem hanya minta di peluk & di pokpok aja :D
ReplyDeletehihihi Raya ternyata pake adegan plester gini tapi berhasil ya
DeleteSelamat yaa sid udah sukses disapih
ReplyDeleteeh masih proses, bersambung kayak sinetron. hihi
DeleteKalau Maxy dulu berhenti sendiri krn aku hami adeknya jd kyknya ASInya mungkin udah kering sendiri.
ReplyDeleteKalau Dema dramanya pun ada tapi gak lama.Soanya kusounding sejak lama
Skrng iseng suka nyodorin nenen dia nyengir aja haha
Waaah Dema, ajarin Sid dong supaya berhenti mimik
Deletekayaknya setiap ibu pasti gak tega kalau mau menyapih. aku dulu bilang ke anakku 'kita cuma berganti kebiasaan. yang dulunya nenen, sekarang udah ngga. mami tetep sayang kamu'.
ReplyDeleteAlhamdulillah aku lancar menyapih, cuma awal-awal aja yang suka sedih sendiri huhuhu.
huhuhu... aku pun tiap hari bilang gini sambil peluk Sid. Semoga dia paham yaa
DeleteKalau Shakila dulu disembur gitu jadi berenti nenen dan kalau Kezia berhenti sendiri waktu saya alergi obat bruntus-bruntus jd dia ga mau nenen.
ReplyDeleteBtw tipsnya oke nih catet lah ya kali aja nanti punya baby lagi *ehh hahah.
weh pake disembur segala, yang ada Sid malah ketawa-ketawa dikira main air
Deleteannasya, belum nih, baru masuk setahun...sabar ya emaknya
ReplyDeleteenjoy breastfeeding ya Annasya
Deletesemangat ya say, semangat juga buah nambah adik buat Sid
ReplyDeleteeh yang itu woles aja mba
DeleteYeayyy... Selamat mba helena
ReplyDeleteSukses nyapih tanpa drama. Emang sounding ke anak itu perlu banget. Nie aq masih di tahap bagaimana biar anak gak gigit puting pas mimik.
hihih belum 100% sukses, lagi kurangin frekuensi pelan-pelan
DeleteSemangaaat menyapiih maminya sid. Dulu waktu menyapih Ferdi 11 th lalu, aku belom kenal grup afb & belum kenal wwl. Sempat salah strategi, PD aku balurin buah mahoni yg pahit, sesuai saran tukang jamu. Ampuh, Ferdi langsung ga mau nyusu sama sekali. Tapi kemudian aku agak menyesal, hal itu berpengaruh banget ke kepribadiannya, dia jadi anak yg kurang peragu, huhuhu.
ReplyDeleteWaktu menyapih Falda 7 th lalu, aku sudah kenal wwl, tapi baru mulai menyapihnya telat, 2,5th, dan baru berhasil lepas setelah 2th 10 bln! Itu pun pakai bantuan suami. Suami yg handle Falda saat akan tidur malam. Akhirnya ya kebawa sampai sekarang :), puk puk punggung, dongeng, atau menemani tidur sampai Falda pulas
huwaaa Mba Maya udah pengalaman dengan 3F nih. Katanya sih tiap anak siap disapih di umur yang berbeda-beda so enjoy aja kali yaa
Deleteiya betul mbak menyapih harus dengan penuh cinta, kalau tidak jarang berhasil.
ReplyDeletedaripada si anak merasa disingkirkan, eh dicuekin sama ibunya
DeleteTerimakasih bun tipsnya. Persiapan buat saya menyapih nanti 😃
ReplyDeleteyaaa sama-sama, semoga sukses yaa
DeleteAnak kedua saya udah 2 tahun juga tapi belum mulai saya sapih meski saya yang udah mulai ga nyaman nyusui dia tapi saya biarin aja. Maunya sampai dia berhenti sendiri tapi ga tau nanti endingnya gimana...
ReplyDeleteantara tega - ga tega gitu ya. Aku menguatkan diri supaya ikhlas dan tega meski si anak rewel minta mimik
Deletemak..tetanggaku di Medan anaknya udah umur 2 tahun setengah masih nyusu ASI, geli aku mak ngeliatnya soalnya anaknya gede hihi
ReplyDeletekalau ketemu Sid, ingetin dia udah gede yaa, malu masih mimik
DeleteWaaah SID udah gede, gak kerasa ya...Semoga sukses mbak proses penyapihannya.
ReplyDeleteiyaaa aunty, udah 2 tahun dong
DeleteSemangat . semoga bisa lepas dari mimik
ReplyDeleteharus terus mencoba!!!
Delete4 bulan lagi saya juga akan menyapih si kecil Fakhira, makasih ya sharingnya membantu sekali
ReplyDeleteberarti udah mulai sounding yaa supaya si kecil siap mental
DeleteAnak pertama pakai drama, karena disapih menurut ajaran tetangga di kasih daun super pahit sambiloto, dia kapok mimi tapi tantrum setiap jam 1 malam.
ReplyDeleteAnak kedua, pelan2 , pakai bahasa cinta. bilang ia sudah besar, mama juga lagi hamil ada bayi di perut. sukses ga pakai drama.
anak ketiga masih asi ekslusif.
semoga sid anak pinter ya , mau dengar kata bundanya, bahwa sid sudah besar. sering2 diucapkan saja Sid sudah besar. nanti sid paham sendiri. dan tantrum malam hari, anak kedua ku juga masih padahal mau tiga tahun. Nanti bertambahnya aktivitas hilang sendiri Mba.
amin. makasih sharingnya ya mba. Ini terus sounding ditambah keluarga juga sounding terus ke Sid bahwa dia udah gede. PRnya emang di bagian kalau malam masih terbangun minta mimik
DeleteMemang kudu sabar ya Mbak. Kasihan lihat anak yang nangis terus karena Ibunya gak mau ngasih ASI alasan lagi disapih
ReplyDeletesabar, tegas, dan konsisten. Ada lho tangisan anak yang bikin ga tega tapi sebenarnya dia cuma cari perhatian supaya bisa gelendotan sama emaknya.
DeleteSaya selalu salut melihat ibu-ibu (juga bapak-bapak) yang jungkir balik di tengah kesibukan kerjanya tidak lupa untuk menyediakan waktu/pumping demi tercapainya kelulusan ASI 2 tahun. Tidak jarang saya melihat bapak-bapak yang sengaja keluar makan siang mengorbankan waktu makan siangnya untuk mampir ke kantor istrinya lalu mengirim ASI ke rumah (karena kebetulan lokasinya reachable satu sama lain)(walau tak bisa dikatakan dekat banget juga)
ReplyDeleteDan jika sudah sampai waktu 2 tahun saya bisa merasakan betapa sulitnya si anak lepas dari kenyamanan tersebut.
Tapi dengan variasi makanan yang ada rasanya nutrisi fisik bisa ditanggulangi. Cuma pelukan dan belaian saja yang tidak akan pernah tergantikan.
Salam saya Mom
Makasih sharingnya Pak. Sekarang udah ada jasa kurir pengantar ASIP dari kantor ke rumah yang sangat memudahkan. Dukungan banyak pihak memang penting demi tercukupinya nutrisi bayi selama ASI.
Delete