Indonesia Knowledge Forum V - 2016 |
Teknologi telah menjadi hal yang kita gunakan dan butuhkan setiap hari. Hal ini berpengaruh pada aktivitas sehari-hari, cara berinteraksi, hingga melahirkan model bisnis baru berbasis teknologi. Kalau dahulu kita harus ke toko baju dan mencoba satu persatu saat hendak membeli pakaian, kini belanja dengan mudah melalui smartphone. Aplikasi belanja online begitu banyak macamnya. Tak hanya pakaian, belanja bahan pangan pun tak perlu harus pergi ke pasar. Gunakan saja penyedia jasa yang akan berbelanja untuk anda. Suatu kemajuan teknologi yang luar biasa.
Generasi Y yang lahir pada tahun
1990-2000an atau biasa disebut generasi milenial dikenal melek teknologi
digital. Pertumbuhan generasi inilah yang dipercaya dapat membawa perubahan
serta menjadi kekuatan ekonomi baru di Indonesia bahkan dunia. Maka dalam
perhelatan Indonesia Knowledge Forum V, BCA mengusung tema Moving Our Nation To
The Next Level: “Optimizing Knowledge and Creativity to Ride the Wave of New Generation in
Accelerating Indonesia Economy.
Indonesia Knowledge Forum
(IKF) merupakan ajang rutin tahunan yang diselenggarakan BCA untuk mendukung pengembangan
kualitas sumber daya manusia Indonesia. Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA,
menyatakan “Kami menyadari adanya optimisme dan tekad yang kuat dari
masyarakat Indonesia untuk meraih kemajuan dan perubahan pada setiap sektor.
Optimisme dan tekad yang kuat ini harus didukung melalui pembelajaran yang
memadai dari orang-orang yang tepat, yang mumpuni dari sisi pengetahuan dan
pengalaman,” .
Acara yang berlangsung pada 6-7
Oktober 2016 di Ritz Carlton Pasific Place, Jakarta ini dibuka oleh Thomas
Trikasih Lembong, Kepala
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Ada 17 pembicara yang
hadir memberikan insight mengenai ekonomi, marketing, creativity &
innovation, juga human capital & leadership. Sebagai penutup, hadir Arief Yahya, Menteri Pariwisata Republik Indonesia, yang memberikan inspiring closing speech dengan tema “Optimizing Knowledge and Creativity of New
Generation”.
Acara yang tiketnya dibanderol
dengan harga Rp 4,6juta ini diikuti oleh sekitar 1000 peserta dari internal BCA
maupun umum. Bangga rasanya menjadi bagian dari forum ini. Andai saya punya
jurus membelah diri, ingin rasanya mengikuti keempat forum pada hari kedua.
Namun karena keterbatasan, saya mengikuti dua diantaranya, yaitu Economy dan HC & Leadership. Berikut summary-nya:
Perekonomian Indonesia dan Peran Investasi dalam Pembangunan
Dua pengamat ekonomi kawakan
memberikan pandangan mengenai kondisi perekonomian di Indonesia serta prospek
investasi yang ada, yaitu Burhanuddin Abdullah dan Cyrillus Harinowo.
Burhanuddin Abdullah
membenarkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mendorong
transformasi perekonomian. Namun perekonomian dunia saat ini belum tumbuh
sesuai harapan. Bank sentral-bank sentral besar di dunia mengeluarkan banyak
uang tetapi tidak ada hasil yang signifikan. Pertumbuhan ekonomi dunia tetap
rendah, kesenjangan merajalela, kemiskinan tak juga berkurang, insiden
ketegangan sosial meningkat, serta harga dan volume komoditi ekspor turun.
Sesuai kebijakan moneter
ekspansif, jika jumlah uang beredar di masyarakat meningkat maka daya beli
naik, harga akan naik, serta produksi meningkat. Tetapi nyatanya pertumbuhan
ekonomi tidak juga meningkat dengan cara ini.
“Hingga kini perekonomian
Indonesia menghasilkan produk primer. Modal
tetap dikuasai oleh sebagian kecil
orang, 20% menguasai 80% capital. Hal ini menimbulkan kesenjangan di
masyarakat. Pertumbuhan ekonomi tersendat dan situasi tidak menguntungkan,”
ujar mantan Gubernur BI ini. Menurut beliau, alternatif outcome yang cenderung
dekat dengan kondisi Indonesia adalah tumbuh rendah, resesi secara periodik,
dan berulangnya ketidakstabilan sektor keuangan.
Pertumbuhan perekonomian yang
kurang greget ini juga dialami oleh negara-negara maju, termasuk Amerika
Serikat. The Fed (bank sentral-nya Amerika) mengeluarkan kebijakan moneter
Quantitative Easing (QE) dengan harapan menstimulasi ekonomi. The Fed membeli
Mortgage-Backed Securities hingga mencapai US$ 4,5M di tahun 2014. QE juga
dilakukan oleh Bank of England, Bank of Japan, dan bank di Eropa. Kebijakan ini
diharapkan untuk meningkatkan jumlah uang beredar di masyarakat. Dengan
banyaknya uang beredar, diharapkan harga naik, produksi meningkat, serta ekonomi
tumbuh.
Masyarakat mempertanyakan efektivitas
QE. Apakah resesi di Amerika akan datang lagi? Apakah pertumbuhan produktivitas
akan kembali setelah adanya QE? Melihat sejarahnya, The FED tidak pernah
menaikkan suku bunga menjelang pemilu presiden. Pemilu Donald Trump vs Hillary
Clinton ini akan berlangsung November 2016. Oleh karena itu diprediksi tahun
ini tidak akan ada lagi kenaikan bunga. Sedangkan tahun depan diprediksi akan ada
2 kali kenaikan bunga. QE pun masih menjadi pilihan kebijakan.
So, ada hal-hal yang perlu
diperhatikan. Biasanya saat mendengar The FED akan menaikkan suku bunga, dana
yang ada di Indonesia akan berpindah ke Amerika (capital outflow). Potential
outflow ini menyebabkan ketidakstabilan nilai tukar. Selain itu ada yang
menarik dari China. Tiap perekonomian China turun 10%, ekspor Indonesia turun
10,2%.
The Fed dan The People’s Bank of
China perlu mendapat perhatian lebih. The Fed harus menormalisasi kebijakannya
sebelum Amerika kembali resesi. Cermati kegiatan ekonomi AS, pasar tenaga kerja
AS terutama kenaikan upah, dan keyakinan konsumen (consumer confidence). Jika
The Fed terlambat bereaksi khawatir akan timbul masalah sistemik yang berefek
ke negara lain.
Bagi investor, untuk short-term dan mid-term, dapat berinvestasi di emerging
market (termasuk Indonesia yang memiliki ekuitas dan utang terbaik). Bila
ada tanda-tanda The FED akan menaikkan suku bunga, pertimbangkan menyisihkan
sebagian dana untuk US floating rates bonds dan blue chips equity yang
berdividen tinggi.
Lalu apa yang harus dilakukan
negara berkembang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Investasi seperti apa
yang cocok di Indonesia?
Cyrillus Harinowo baru saja mewakili Indonesia pada konferensi di
Milan mengenai investasi di negara-negara berkembang. Selain Indonesia, ada
pula perwakilan dari Brazil, Mexico, Turki, India, China, dan Afrika Selatan. Investor
global melihat Indonesia tidak hanya dari yield
(tingkat pengembalian suatu investasi) tetapi juga dari ekuitas yang bagus.
Iklim investasi di Indonesia pun semakin membaik. Saat ini rasio investasi pada
PDB berkisar 31-32%.
Belajar dari China yang 50%
PDB-nya adalah investasi, saat collaps
membuat ekonomi China turun drastis. Itulah mengapa Indonesia harus menjaga
peranan investasi supaya tercipta pertumbuhan ekonomi yang seimbang.
Pertumbuhan kelas menengah di
Indonesia semakin bagus. Komisaris independen BCA ini memberikan contoh melalui
es krim Magnum, produk Unilever. Pada 2009, launching Magnum diperkirakan tidak
akan memberikan penjualan yang besar karena dipatok pada harga Rp 10.000,-.
Hasilnya diluar dugaan. Permintaan Magnum tinggi hingga direksi memutuskan
untuk membatasi penjualan di Pulau Jawa karena produksi tidak mencukupi. 2010
Magnum mulai dijual di seluruh Indonesia dan penjualannya meningkat 10 kali
lipat!
Cyrillus memberikan berbagai
alternatif investasi di Indonesia:
1. Agrobisnis
Perkebunan sawit hampir jenuh, prosesnya juga lama. Ada prospek di tempat lain yaitu dengan tanaman alternatif seperti coklat, tebu, jagung, dan singkong. Kalau mengurus kelapa sawit yang susah saja bisa sukses, apalagi tanaman alternatif yang lebih mudah menanganinya.
2. Customers product
Prospeknya sangat bagus untuk consuming class Indonesia namun jaringan distribusinya harus kuat.
3. IT based sector
Perkembangan IT bisa mempercepat dan memperluas bisnis. Di bidang perbankan ada Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) yang dapat menjangkau daerah-daerah untuk pengembangan distribusi yang luar biasa. BCA pun telah tergabung menyediakan layanan tabungan perorangan bernama LAKU dengan syarat yang mudah dipenuhi.
4. Pariwisata
Pemerintah tengah menggiatkan program Wonderful Indonesia, salah satunya dengan 10 destinasi baru selain Bali. Wisata yang kini populer di Jogjakarta antara lain Goa Pindul. Dalam setahun, wisatawan yang berkunjung dapat mencapai 3 juta orang. BCA mengadakan program CSR di Goa Pindul guna meningkatkan kenyamanan berwisata di sana.
1. Agrobisnis
Perkebunan sawit hampir jenuh, prosesnya juga lama. Ada prospek di tempat lain yaitu dengan tanaman alternatif seperti coklat, tebu, jagung, dan singkong. Kalau mengurus kelapa sawit yang susah saja bisa sukses, apalagi tanaman alternatif yang lebih mudah menanganinya.
2. Customers product
Prospeknya sangat bagus untuk consuming class Indonesia namun jaringan distribusinya harus kuat.
Bisa buka rekening Tahapan Xpresi lewat video call |
3. IT based sector
Perkembangan IT bisa mempercepat dan memperluas bisnis. Di bidang perbankan ada Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) yang dapat menjangkau daerah-daerah untuk pengembangan distribusi yang luar biasa. BCA pun telah tergabung menyediakan layanan tabungan perorangan bernama LAKU dengan syarat yang mudah dipenuhi.
4. Pariwisata
Pemerintah tengah menggiatkan program Wonderful Indonesia, salah satunya dengan 10 destinasi baru selain Bali. Wisata yang kini populer di Jogjakarta antara lain Goa Pindul. Dalam setahun, wisatawan yang berkunjung dapat mencapai 3 juta orang. BCA mengadakan program CSR di Goa Pindul guna meningkatkan kenyamanan berwisata di sana.
Di booth ini pengunjung bisa bertanya berbagai produk BCA |
Booth partners sebagai pelaku ekonomi kreatif |
Garuda Indonesia: From One Dollar to A Billion Dollar Company
Selepas makan siang, saya
tertarik mengikuti sesi Human Capital & Leadership yang menghadirkan
Emirsyah Satar. Beliau menjabat sebagai chairman of MatahariMall.Com namun kali
ini membahas prestasinya saat menjadi Direktur Utama Garuda Indonesia.
Garuda Indonesia sebenarnya bisa
dikatakan bangkrut. Dari tahun 1995-2005 jumlah kerugiannya mencapai 5 trilyun
rupiah. Selama itu hanya untung tahun 1999, 2000, dan 2002. Selain itu media
memberikan negatif tentang Garuda. Pesawatnya sudah tua, pelayanan yang kurang,
dan keamanan yang buruk.
Internal Garuda pun memiliki
banyak masalah, mulai dari organisasi & manajemen, operasional, juga
keuangan. Saat itu Garuda yang mendominasi penerbangan tidak mementingkan
pelayanan penumpang sampai ada istilah Garuda itu singkatan dari Good and Reliable until Delay Announcement. Antar
pegawai pusat dan cabang juga tidak saling percaya ditambah lagi hutang yang
menumpuk.
Sebenarnya yang menjadikan Garuda
dari a dollar company menjadi a billion dollar company adalah para pegawai
yang sama. Bedanya, di sini butuh peran seorang leader untuk menumbuhkan passion
dan semangat supaya pegawai dapat bekerja dengan tepat.
Beberapa poin yang dilakukan
Garuda Indonesia yaitu:
1. Sebagai langkah awal, seorang leader mencari sisi positif dari perusahaan yang sudah ada puluhan tahun ini. Pegawai Garuda sebenarnya memiliki kemampuan, Garuda adalah BUMN (dengan harapan mendapat bantuan pemerintah), perkembangan ekonomi Indonesia yang baik, manajemen yang baru, ada dukungan dari menteri, brand Garuda masih diingat masyarakat, serta ada bisnis pendukung yang menguntungkan.
2. Mengubah visi dan objektifnya dengan menekankan pada pelayanan dan kenyamanan. Visi tersebut dibuat dengan kalimat yang mudah supaya dapat dimengerti semua lini.
3. Menghapus halangan untuk sukses dengan membangun kepercayaan antar pegawai, tidak saling menyalahkan tetapi fokus pada problem solving, meningkatkan komunikasi yang efektif ke internal dan eksternal, dan tidak ada zona nyaman. Dengan meningkatkan kepercayaan akan meningkatkan kecepatan, menurunkan biaya, sehingga pendapatan naik.
4. Memastikan visi, nilai, strategi, proses, kontrol sistem, dan struktur organisasi selaras supaya dapat mencapai organizational excellence.
5. Membuat rencana strategis yang dibagi menjadi tahap survival, turnaround, dan growth. Quantum leap yang diharapkan yaitu peningkatan pendapatan dan margin dari peremajaan armada dan pertumbuhan Citilink.
6. Membangun corporate culture yaitu FLY-HI: efficient & effective, loyalty, customer centricity, honesty & openness, and integrity. Singkatan ini sengaja dipilih yang berelasi dengan airline supaya mudah diingat dan dipahami. Jargon 1 team, 1 spirit, 1 goal digaungkan supaya tiap pegawai menyadari pentingnya peran masing-masing, tidak ada “superman”.
7. Mengeksekusi strategi dengan mengambil 3 prioritas yang ingin dicapai yaitu on-time priority, 5-star, dan profitability. Balanced scorecard dibuat untuk menggambarkan relasi antara kinerja pegawai dengan pertumbuhan keuntungan yang berkelanjutan. Semua ini dilakukan untuk mencapai world class airline. Strategi ini di-breakdown menjadi lebih detail di tiap faktor people, process, and technology.
8. Memberikan rewards bagi pegawai. Rewards ini bisa berupa kompensasi, benefit, pelatihan & pengembangan diri, serta lingkungan kerja yang mendukung. Selain itu perlu menumbuhkan engagement pada pegawai supaya bekerja karena merasa menjadi bagian dari perusahaan, bukan karena diawasi. Di Indonesia, engagement level karyawan sangat rendah, hanya 8%. Work-life balance dan imej perusahaan yang bagus dapat meningkatkan engagement.
9. Walk the talk. Direksi ikut membersihkan pesawat, termasuk lavatory. Emir yang menggemari olahraga bersepeda mengajak pegawainya untuk bersepeda lalu ngobrol santai. Dengan cara ini pegawai lebih terbuka membicarakan masalah perusahaan.
1. Sebagai langkah awal, seorang leader mencari sisi positif dari perusahaan yang sudah ada puluhan tahun ini. Pegawai Garuda sebenarnya memiliki kemampuan, Garuda adalah BUMN (dengan harapan mendapat bantuan pemerintah), perkembangan ekonomi Indonesia yang baik, manajemen yang baru, ada dukungan dari menteri, brand Garuda masih diingat masyarakat, serta ada bisnis pendukung yang menguntungkan.
2. Mengubah visi dan objektifnya dengan menekankan pada pelayanan dan kenyamanan. Visi tersebut dibuat dengan kalimat yang mudah supaya dapat dimengerti semua lini.
3. Menghapus halangan untuk sukses dengan membangun kepercayaan antar pegawai, tidak saling menyalahkan tetapi fokus pada problem solving, meningkatkan komunikasi yang efektif ke internal dan eksternal, dan tidak ada zona nyaman. Dengan meningkatkan kepercayaan akan meningkatkan kecepatan, menurunkan biaya, sehingga pendapatan naik.
4. Memastikan visi, nilai, strategi, proses, kontrol sistem, dan struktur organisasi selaras supaya dapat mencapai organizational excellence.
5. Membuat rencana strategis yang dibagi menjadi tahap survival, turnaround, dan growth. Quantum leap yang diharapkan yaitu peningkatan pendapatan dan margin dari peremajaan armada dan pertumbuhan Citilink.
6. Membangun corporate culture yaitu FLY-HI: efficient & effective, loyalty, customer centricity, honesty & openness, and integrity. Singkatan ini sengaja dipilih yang berelasi dengan airline supaya mudah diingat dan dipahami. Jargon 1 team, 1 spirit, 1 goal digaungkan supaya tiap pegawai menyadari pentingnya peran masing-masing, tidak ada “superman”.
7. Mengeksekusi strategi dengan mengambil 3 prioritas yang ingin dicapai yaitu on-time priority, 5-star, dan profitability. Balanced scorecard dibuat untuk menggambarkan relasi antara kinerja pegawai dengan pertumbuhan keuntungan yang berkelanjutan. Semua ini dilakukan untuk mencapai world class airline. Strategi ini di-breakdown menjadi lebih detail di tiap faktor people, process, and technology.
8. Memberikan rewards bagi pegawai. Rewards ini bisa berupa kompensasi, benefit, pelatihan & pengembangan diri, serta lingkungan kerja yang mendukung. Selain itu perlu menumbuhkan engagement pada pegawai supaya bekerja karena merasa menjadi bagian dari perusahaan, bukan karena diawasi. Di Indonesia, engagement level karyawan sangat rendah, hanya 8%. Work-life balance dan imej perusahaan yang bagus dapat meningkatkan engagement.
9. Walk the talk. Direksi ikut membersihkan pesawat, termasuk lavatory. Emir yang menggemari olahraga bersepeda mengajak pegawainya untuk bersepeda lalu ngobrol santai. Dengan cara ini pegawai lebih terbuka membicarakan masalah perusahaan.
Hasil tidak mengkhianati proses.
Pada 2010 Garuda Indonesia mendapat penghargaan dari Skytrax sebagai “World’s
Most Improved Airline”, tahun 2013 sebagai “World’s Best Economy Class”, dan
puncaknya sebagai “Only Seven 5-Star Airlines in the World” pada Desember 2014.
Imej perusahaan juga meningkat tajam.
Menutup forum siang itu, Emirsyah
Satar memberikan pepatah Afrika:
‘Every morning in Africa, a gazelle wakes up. It knows it must run faster than the fastest lion or it will be killed.Every morning a lion wakes up. It knows it must outrun the slowest gazelle or it will starve to death.It doesn’t matter whether you are a lion or a gazelle. When the sun comes up, you better start running’~ an African proverb
Pepatahnya makjleb banget.
ReplyDeleteSupaya tetap bergerak dan ga stuck di zona nyaman
DeleteMba Helena kalau nulis suka lengkap bangetttt dehh sukaaaa ��.
ReplyDeleteSemoga bermanfaat ya
DeleteWah, topik bahasannya cukup berat buat saya, hehehe!
ReplyDeletesaya harus baca ulang-ulang dulu nih setiap paragraf biar mengerti
Terimakasih Mbak, saya jadi nambah wawasan...
Beberapa bagian memang teknis banget mba. Bagian manajemen Garuda sebenarnya bisa kita contoh untuk menjalankan bisnis yang lebih kecil.
DeleteQuotenya oke bangeeeet. Kita harus tetep start and keep running ya maaaak. Dan acara ini kenapa keren amat siiihhhhh, beruntungnya mak Helena bisa dateng kesiniii. Cocok banget ya mak untuk para pengusaha mudaaaa
ReplyDeleteBuat refresh ilmu supaya mengikuti perkembangan zaman :D
DeleteBuat yang magnum itu luar biasa ya mbak, tidak nyangka bahwa demand masyarakat Jawa segitu besarnya padahal buat saya eskrim seharga 10ribu itu sudah termasuk mahal. Ini berarti sebetulnya perekonomian masyarakat kita sudah tinggi.
ReplyDeleteSaya pun demikian, mahal tapi banyak yang cari ya
DeleteAkhirnya tampil juga yang dinanti..
ReplyDelete:D
Ngomongin soal Garuda, sekarang memang sudah masuk ke daftar 10 maskapai terbaik ya
Cuma harga saham dipasaran belum membaik dengan signifikan. Tercatat masih merugi nih Garuda..
Semoga kedepan menjadi lebih baik secara kualitas dan keuangan. Amin!
Nah iya harga sahamnya belum menarik investor ya. Menurutmu harus gimana?
DeleteMateri ekonomi tapi disampaikan dengan baik nih mba :)
ReplyDeleteBtw, Garuda memang pilihanku :)
Thank you mba Alida
Deleteoo, bca ada program. csr ke goa pindul ya mba.. keren nih klo bank semacam ini csrnya sampe ke pelosok daerah. sangat produktif meningkatkan perekonomian masyarakat. thanks sharingnya ya
ReplyDeletePariwisata maju, ekonomi juga berkembang
Deletesama kayak teh Okti, pembahasan yang cukup berat, tapi ini ilmu :-D
ReplyDeleteKak Helen, emang teliti banget bisa lengkap.
Thank you, semoga bermanfaat ya
DeleteNambahh pengetahuan saya banget nih mba helena..
ReplyDeleteAlhamdulillah :)
DeleteDetiiil banget mba tulisannya
ReplyDeleteSupaya yang ga sempat datang bisa dapat ilmunya juga
DeleteIdem sm comment tmn2 di atas bahasannya lumayan berat (terutama aku)😁,jd nambah pengetahuan ya mba
ReplyDeleteIya supaya melek dengan keadaan sekitar
DeletePepatah Africa dibaca pagi2 kayak gini, menggugah semangat
ReplyDeleteBuat reminder kita ya
DeleteSenang ya mbak bisa mengikuti acara seperti ini,
ReplyDeleteEmang sebenarnya Indonesia itu punya banyak potensi untuk dikembangkan. Baik dari sektor alam maupun budayanya... butuh sinergi dari seluruh stake holder agar bisa berkembang dengan baik...
Setuju banget. Sinergi dan kolaborasi :)
DeleteLiat iklan terbaru garuda unik2 gimana gitu. Tp keren, apalagi makanan sama kursi penumpangnya nyaman banget bisa lgsg buat bocan :D
ReplyDeleteApalagi flat-bed seatnya, bisa bobo lega di pesawat
Deleteasyik nih belajar ekonomi lagi.. pasti seru ya mba bisa hadir di acara berbobot seperti itu. bisa charge baterai otak..
ReplyDeleteBanget, selama ini fokus ke rumah tangga. Udah lama ninggalin perekonomian dunia :D
DeleteTapi untuk pesawat sampai saat ini aku tetep pilih garuda walau mahal huhu
ReplyDeleteKenyamanannya terjamin
DeleteBCA keren ya, selalu mendukung pengembangan sumber daya manusia yang ada di Indonesia.
ReplyDeleteaahh itu Sid pakai kacamata kah? jadi gagal fokus nih :)
ReplyDeleteberat len, kudu pelan2 bacanya, tapi tulisanmu keren bangeet..
ReplyDeleteMaaterinya sangat komplit banget☺jadi tambahan informasi deh ☺
ReplyDeletetiketnya mahal jg ya, 4,6 jt..
ReplyDeleteSedih juga ya melihat perekonomian Indonesia saat ini dikuasali kapital... padahal bumi Indonesia ini kaya akan SDA dan SDM
Eh thomas lembong ini bukan menteri perdagangan yaaa ???
ReplyDeleteMencoba hal baru dan itu tantangannya, lets go
ReplyDeletewaduh, ini mah spesialisasi suami saya. Tapi asyik juga membaca tulisan mba. KOmplit....
ReplyDeleteTopiknya berat, tapi menarik untuk diikuti apalagi sebagai enterpreneur ya mba, biar tetap tau kondisi ekonomi lingkungan gimana.
ReplyDeletewah mba seneng banget ya mba bisa mengikuti acara seperti ini.. bermanfaat banget mba sharingnya.. makasih ya mba :):)
ReplyDelete