Simping Khas Gresik (source: thiasavitri) |
Masa sekolah tidak terlepas dari
yang namanya jajanan. Generasi 90-an bangga punya jajanan legenda seperti Mie
Anak Mas yang dikremes – taburi bumbu – shake shake – lalu dimakan. Ada juga
mie lidi yang sekarang nge-hitz lagi. Kalau dulu harganya 100 rupiah, sekarang bisa
7000 rupiah. Inflasi! Di antara berbagai macam jajanan, saya mau cerita satu yang
berskala lokal alias terkenalnya di daerah sekolah saya saja yaitu simping.
Simping ialah moluska bivalvia dari familia Pectinidae
yang hidup di perairan laut, kosmopolitan (dapat ditemui di semua perairan
bumi), dan bernilai ekonomi sebagai sumber makanan dan bahan kerajinan. Simping
dianggap kerang
yang paling aman untuk dimakan mentah. (sumber: Wikipedia)
Waktu SD di Gresik, saya pikir
anak-anak di sekolah lain juga makan simping yang beli di luar pagar sekolah.
Tetapi ternyata tetangga saya yang sekolahnya berbeda tidak mengetahui apa itu
simping. Ia hanya melongok dengan heran ke arah tumpukan benda pipih di ember. Ga gaul deh!
Simping mudah dijumpai di area
sekitar sekolah saya yang dekat dengan pelabuhan dan berada di belakang Pasar
Gresik. Penjualnya duduk di bawah atau dalam bahasa Jawa ndemprok. Di depannya ada sebuah ember yang penuh simping.
Bentuknya terdiri dari lempengan pipih putih yang kalau dibuka, di dalamnya
terdapat daging kerang. Baunya agak amis dan bisa membuat mual bagi yang belum
terbiasa.
Simping yang dijual ini diolah
dengan diguyur air panas. Pembeli jongkok mengelilingi ember sambil makan
simping. Setelah puas, langsung bayar ke penjual dengan menghitung kulit yang
tersisa. Hati-hati kebanyakan makan simping bisa sakit perut. Harga tepatnya
saya lupa, murah banget dan cocok untuk uang jajan anak SD.
Makanan khas Gresik ini yang
membuat saya dan teman-teman sekolah merindukan masa itu. Untuk mengobatinya,
saat reuni SD kami sengaja menyajikan simping sebagai camilan. Teman-teman pun
langsung mengelilingi ember hitam berisikan simping. Ya, sambil jongkok, hihihi…
Kalau daging simping lezat
dimakan dan mengandung protein, kulitnya bisa untuk hiasan. Banyak kerajinan
yang menggunakan kulit simping, seperti: tirai, lampu hias, patung, dll.
Cantik-cantik deh hasilnya. Ini sebagian yang saya temui dari hasil googling.
Lampu hias cantik dari kulit simping (source: membangunbersama) |
Lampu hias juga dari tempelan kulit simping (source: tokopedia) |
Sayangnya sekarang ini simping
sulit dijumpai. Tahun lalu saya ke SD tidak melihat penjual simping duduk di
dekat sekolah. Saya pernah menjumpai penjual simping di dekat Bundaran GKB
(Gresik Kota Baru). Penjualnya menggunakan meja dan para pembeli membungkus
simping untuk dibawa pulang, tidak ada yang ndemprok
atau jongkok makan di sana. Sensasinya sudah berbeda. Kalau mudik, saya mau
berburu simping ah…
Tak kirain simping yang kue khas itu mba yang rasa kencur ternyata diguyur air panas hehehe baru tauuu
ReplyDeleteJajanan dulu harganya ga kira-kira y mba murce dulu saya maish rasain jajanan 25 perak 1 bungkus *kripkrip*
Wah aku baru tahu ada kue simping.
DeleteKukira pertamanya ini simping khas purwakarta yang suka ada rasa kencurnya dan teksturnya seperti lapisan wafer, ternyata beda to. Baru tahu aku.
ReplyDeleteOh kalau aku nyebut simping yang tipis dari Purwakarta itu opak. Beda istilah ya
Delete